Latest News

Friday, November 4, 2016

7 alasan untuk menjadi imam:

Foto Profil Gotaus Smcs Pematangsiantar
Gotaus Smcs Pematangsiantar

7 alasan untuk menjadi imam:
1. Dunia memerlukan pahlawan
Allah telah menunjukkan cintaNya dan menghormati manusia dengan mengambil resiko yang sangat besar, meletakkan proyek penebusan masa depan ditangan kita. Ia telah menyusun hal-hal seperti rahmat yang Ia peruntukkan bagi umat manusia terutama melalui tujuh sakramen. Jika manusia mau maju dan menggambil tanggung jawab ini untuk menjadi saluran rahmat ini, maka resiko akan terbayarkan, dengan memberikan penghargaan kebadian. Jika mereka tidak mau, maka tidak.
2. Untuk membuat Kristus hadir bagi banyak orang
Sebelum Ia naik ke surga, Kristus berkata, “Lihatlah, Aku akan menyertai kamu hingga akhir jaman”. Tidak berarti Ia akan bersama dengan kita “didalam roh” atau didalam “pikiran dan doa” kita. Maksudnya Ia akan bersama dengan kita secara nyata, didalam tubuh, darah jiwa dan keilahianNya.
Kristus memenuhi janjinya didalam cara yang mengherankan: dengan hadir didalam Ekaristi. Ia akan selalu hadir didalam sakramen dimana saja di dunia.
Kardinal Claudio Hummes, pada Januari meminta semua “keuskupan, paroki, rektori, kapel, biara, dan seminari” untuk mengadakan adorasi abadi. Lebih banyak imam yang kita miliki, Kristus dapat hadir bagi banyak orang. Kehadiran Kristus meningkat dengan pesat dengan keberadaan Imam-Imam baru.
3. Untuk mengampuni dosa-dosa
Sakramen tobat sering dibicarakan akhir-akhir ini, dengan berita utama, bertanya, hilangnya Sakramen tobat dan menunjukkan apakah sedang diperbaharui. Tidaklah mengherankan. Kristus mengajarkan tentang nilai sejati dari manusia ketika Ia berkata, “Apakah untungnya memiliki seluruh dunia dan kehilangan jiwanya?” didalam Pengakuan, seorang Imam memberikan rahmat luar biasa, lebih berharga dari kekayaan di dunia ini: Ia memulihkan jiwa sang pendosa.
Kristus mendirikan banyak sakramen sepanjang hidupnya, tapi hanya satu setelah kebangkitanNya. Yaitu Sakramen tobat, ketika Ia menghembuskan nafasNya kepada Para Rasul dan berkata kepada mereka, “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni”
4. Untuk menjadi gambar Nyata Kristus
Panggilan Vatikan untuk adorasi abadi adalah panggilan “untuk membuat kerugian didepan Allah atas kejahatan yang telah dilakukan dan sekali lagi mengelu-elukan martabat sang korban” yang menderita secara “moral dan seksual atas tingkah laku bagian kecil klerus.”
Adorasi abadi tidak saja menebus presentasi kecil dari klerus yang bersalah-hal ini juga membantu mayoritas yang tidak bersalah menjadi lebih kudus.
Hal ini penting. Umat manusia merespon terhadap umat manusia lain. Yesus Kristus bukan saja hanya sekedar guru, dan Ia bukan saja sekedar instrumen keselamatan. Ia adalah manusia dengan wajah. Orang bisa mengalami kehadiran Kristus didalam Ekaristi dan pengampunanNya di Sakramen Tobat, tapi hati manusia masih memerlukan untuk melihat pria bertingkah laku seperti Kristus untuk mengerti lebih penuh pesan Kristus. Kita memerlukan Imam yang lebih banyak untuk melakukan ini demi Gereja.
5. Untuk menjadi seperti Maria
Paus Benediktus XVI berkata kepada imam-imam yang akan ia tahbiskan, “Saya berharap untuk mengucapkan ucapan khusus secara langsung kepada komunitas Legio Kristus yang telah datang dari beragam negara, khususnya imam-imam baru dan yang mewakili Regnum Christi…seperti Maria, semoga anda tahu bagaimana menjaga, merenungkan dan mengikuti Sang Firman yang telah menjadi daging di Bethlehem, dan secara antusias menyebarkan pesan keselamatanNya.”
Sepertinya aneh, untuk memanggil semua imam untuk menjadi seperti Maria, tapi Maria adalah model yang sempurna untuk orang Kristen-dan khususnya seorang imam. Ia membawa Kristus kedalam dunia dan, dari pernikahan di Kana ke Pentakosta, adalah pusat usaha untuk memperkenalkan Yesus kepada dunia. Imam secara unik meniru hal ini pada saat Misa.
6. Untuk mewartakan dan mengajar
Imam memiliki waktu yang sama adalah pekerjaan yang paling mudah dan paling menantang di dunia. Apa yang mereka ajarkan adalah Kristus-Allah sendiri yang menyatukan diriNya sendiri dengan kemanusiaan didalam usaha untuk menunjukkan diriNya kepada kita bagaimana caranya hidup. Injil mengandung keunikan, jawaban yang kuat atas semua kerinduan, masalah dan keinginan kita.
Seorang pewarta yang dimana membenamkan dirinya sendiri didalam hidup Kristus akan menjadi guru yang sangat besar dan bijak hanya dengan mengatakan ajaran yang sederhana dan benar dari Gereja. Tapi tugas yang menantang, juga, lebih tepatnya karena kesederhanaan ini.
7. Untuk memperluas anggota keluarga
Surat Kabar Hartford Courant baru-baru ini mewawancarai Romo Joseph Looney tentang Persaudaraan Imam-Imam, sebuah organisasi untuk mengatasi kesepian.
Di Markus 10:29-30, Yesus memberikan Para Rasul sebuah alasan untuk mengikuti Dia, untuk meninggalkan semuanya. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.”
Kristus tidak menjanjikan kekayaan, dan Ia tidak menjanjikan akhir yang “happily ever after”. Tapi apa yang Ia janjikan, Ia memberi – imam-imam memiliki banyak rumah, dan lebih banyak anggota keluarga daripada orang awam bisa harapkan. Mereka juga memiliki hubungan persaudaraan dengan imam-imam lainnya, jika mereka mencari diluar sana.

No comments:

Post a Comment

Tags