Latest News

Friday, January 29, 2016

Gusdur : Yesus Kristus Atau Isa Al-Masih Adalah Juru Selamat Seluruh Manusia,Bukan Hanya Kristen Saya,Islam Juga

Gusdur : Yesus Kristus Atau Isa Al-Masih Adalah Juru Selamat Seluruh Manusia,Bukan Hanya Kristen Saya,Islam Juga


Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal orang bukan hanya sebagai Presiden RI, tetapi seorang pendobrak sejarah di negeri ini.

Bagaimana tidak, di zaman kepemimpinannya Gus Dur berani meluruskan arti toleransi yang sebenarnya.

Toleransi antar umat beragama yang bukan sekedar slogan tapi tindakan nyata.
Terbukti, perayaan Imlek bagi umat Tionghoa dijadikan hari libur nasional di zaman kepemimpinan Gus Dur.

Bukan itu saja, pernyataan yang menunjukan bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung toleransi yang tinggi antar umat beragama juga selalu dilontarkannya.

Jelang Natal 2015, sebuah foto Gus Dur lengkap dengan pernyataannya yang berkesan dishare netizen ke sosial media.
Postingan foto dan pernyataan Gus Dur tentang Natal diunggah oleh pemilik akun facebook Mochtar Marhum II, yang kemudian dibagikan oleh netizen lain.

Kalimat berkesan itu bunyinya: "Mestinya yang merayakan Natal bukan hanya umat Kristen, melainkan juga umat Islam dan umat beragama lain, bahkan seluruh umat manusia. Sebab Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah juruselamat seluruh umat manusia, bukan juru selamat umat Kristen saja."
Kalimat ini dilontarkan Gus Dur saat membawakan Sambutan di acara perayaan Natal bersama umat Kristen 27 Desember 1999. (Facebook/Mochtar Marhum II)(tribun)

http://www.zekiu.com/2016/01/gusdur-yesus-kristus-atau-isa-al-masih.html?m=1

Thursday, January 28, 2016

Jokowi Kunjungi Biarawati Katolik Adik Mensesneg Moerdiono

Presiden Joko Widodo ditunjukkan oleh salah satu biarawati OCD tentang profilnya sejak sebagai wali kota hingga presiden pada kunjungannya ke susteran OCD di Dili di sela-sela kunjungan kenegaraan di Timor Leste, Selasa (26/1). (Foto: Setpres RI)

Jokowi Kunjungi Biarawati Katolik Adik Mensesneg Moerdiono

DILI,– Presiden Joko Widodo—di tengah kunjungan kenegaraan ke Timor Leste—mengunjungi susteran Ordo Carmelitarum Discalceatorum (OCD) di Dili. Di situ ia sempat bertemu dengan Sr Margaretha Mariadi, OCD, adik mendiang Menteri Sekretaris Negara era presiden Soeharto.

Peristiwa menarik itu terjadi pada Selasa (26/1) setelah Presiden Jokowi melakukan blusukan ke Pasar Ledicere Dili ditemani Presiden Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Rui Maria de Araujo. Mereka sebelumnya sudah menyelesaikan pertemuan bilateral dan menandatangani lima dokumen kerja sama.

Presiden Jokowi kemudian dijadwalkan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Metinaro. Di pemakaman untuk para pejuang kemerdekaan Timor Leste ini, bekas Wali Kota Surakarta ini meletakkan karangan bunga. Kemudian rombongan melanjutkan perjalanan menuju Taman Makam Pahlawan Seroja—tempat pemakaman para Tentara Nasional Indonesia.

Tapi di tengah perjalanan, Presiden blusukan ke rumah biarawati yang dihuni belasan ‎biarawati dari ordo OCD. Di sini Presiden bertemu dengan mantan Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, dan sempat berdialog dengan biarawati di tempat pelayanan kesehatan bagi warga yang tidak mampu.

Dan para biarawati yang memang masih Warga Negara Indonesia turut mendoakan, “Kami berdoa semoga Bapak berhasil memimpin NKRI,” ucap salah satu suster senior Sr Margaretha Mariadi, OCD yang telah berusia 77 tahun dan merupakan adik kandung mendiang Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara di era Presiden Soeharto.

Sebelumnya, Sr Margaretha Mariadi menyambutnya dengan sukacita. “Maturnuwun sanget Bapak sampun kersa tindak,” ungkapnya dalam bahasa Jawa. Maksudnya, “Terima kasih banyak Bapak karena sudah berkenan untuk datang.”

Menurut Xanana Gusmao para biarawati tersebut telah tinggal di Timor Leste selama 22 tahun. Sr Margaretha adalah biarawati paling tua.

Moerdiono Anak Keempat dari Delapan Bersaudara

Mensesneg Moerdiono adalah kelahiran Banyuwangi 19 Agustus 1934 ini di masa kecilnya merupakan sosok yang bahagia dalam limpahan kasih sayang seorang penilik sekolah bernama Soekomihardjo dan ibundanya, Maryati. Perwira bernama lengkap Letnan Jenderal (Purn) DR (HC) Drs KPH Moerdiono Hadiningrat ini merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, yaitu Mujiati, Susiati, Lilik Moerdiati, Sr Margaretha Mariadi, OCD, Margono, Murtiasih, dan Budi Santoso.

Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia pernah berada di puncak keemasannya. Di masa tersebut, Moerdiono berada di belakang Soeharto. Dialah think thank dan decision maker Soeharto.

Konon, gagasan-gagasan yang disampaikan Soeharto acap berasal dari Moerdiono. Ketika sebuah konsep diberikan kepada Moerdiono, maka Moerdiono akan mengetiknya dalam sebuah konsep pidato. Mau tidak mau pemikiran Moerdiono masuk ke dalam pidato yang disampaikan Soeharto.

Moerdiono semula adalah penulis pidato dari Basuki Rachmat. Karena kehebatan daya pikir, penalaran yang luar biasa, dia mengusik pandangan mata Panglima TNI Jenderal Panggabean. Oleh Panggabean, Moerdiono yang kala itu berpangkat Letnan ditarik dan diserahkan kepada Presiden Soeharto untuk dijadikan sekretaris.

Karena mengidap kanker, pada 7 Oktober 2011, Moerdiono meninggal dunia setelah beberapa waktu dirawat di rumah sakit di Singapura.

Biarawati OCD

Para suster OCD hidup dan tinggal di dalam biara kontemplatif. Karya kerasulan yang utama adalah mendoakan kepentingan Gereja Kudus Allah dan seluruh umat manusia.

Ordo ini didirikan pada 24 Agustus 1562 oleh St. Teresa Avila yang memugar Ordo Karmel dan membentuk kelompok kecil dengan nama: Ordo Karmel tak Berkasut. Dalam perkembangannya Komunitas OCD untuk pria berdiri pada 1580.

Kedatangan OCD di Indonesia bermula pada tahun 1635 dengan pionir Rm Dionisius OCD dan Br Redemptus OCD. Mereka mendarat di Aceh, namun terbunuh. Akibatnya misi OCD di Indonesia terhenti.

Pada tahun 1939, berganti para suster OCD yang datang ke Indonesia melalui negeri Belanda dan membangun Biara suster OCD di Lembang, Bandung.

Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, para suster OCD dari Belanda ditawan dan biara mereka diduduki oleh polisi Jepang. Setelah Indonesia merdeka mereka dibebaskan.

Sementara menanti kejelasan untuk kembali ke Lembang, Uskup Ende, Mgr. Hubertus Antonius Thijssen SVD, meminta kepada para suster OCD untuk membuka biara di Ende. Maka pada tahun 1953, berlayarlah para suster OCD menuju Ende, Flores. Para suster memilih kota dingin Bajawa menjadi tempat tinggal.

Pada tahun 1960 biara OCD di Lembang kembali dibuka. Pada tahun 1994 atas permintaan Uskup Dili, Timor Leste, suster-suster OCD membuka komunitas di Hera, Dili.

Sesuai dengan peraturan yang menyatakan, bahwa komunitas suster OCD tidak boleh memiliki anggota lebih dari 21 orang, maka pada tahun 2003 diputuskan melakukan pemekaran dari beberapa keuskupan yang menjadi pilihan. Para suster OCD terdorong untuk memilih memilih Keuskupan Surabaya sebagai tempat karya kerasulan suster-suster OCD berikutnya. (dbs)

 SATUHARAPAN.COM 

Sunday, January 24, 2016

Katholik aktif membangun Toleransi di seantero tanah air Indonesia


Katholik aktif membangun Toleransi di seantero tanah air Indonesia

Gereja semesta Katholik aktif membangun Toleransi di seantero tanah air Indonesia; satu lagi aktifitas Gereja Semesta di wilayah Timur Indonesia:

Frater Ini Top di Pesantren
Seorang ibu berjilbab dengan penuh khidmat mengikuti rangkaian perayaan kaul kekal 23 frater Ordo Societas Verbi Divini (SVD) di Seminari Tinggi Ledalero, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pertengahan Agustus lalu.


Setelah ditelisik ibu itu ternyata pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Ende. Ia dan beberapa anak pesantren datang mendukung para frater yang mengikrarkan kaul, terkhusus Fr Adi Uskenat SVD yang pernah menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di pesantren tersebut.
Penempatan Fr Adi di Pesantren Walisongo merupakan kebijakan kongregasi SVD. Awalnya, ia sempat khawatir karena tidak mendapat pembekalan. Tetapi kekhawatiran itu hilang, ketika Pesantren Walisongo menerimanya dengan terbuka.

Fr Adi diminta mengajar bahasa Inggris dan komputer. Selain itu, ia juga mengurus asrama dan mendampingi anak-anak belajar. “Mereka membantu saya menjalani TOP dengan baik,” jelas frater kelahiran Besikama, Atambua, NTT, 8 Oktober 1987 ini.

Selama di pesantren, Fr Adi rajin bangun pagi untuk membangunkan anak-anak supaya bisa mengikuti salat. Setelah itu ia bergegas mengendarai sepeda motor menuju Biara St Yoseph untuk mengikuti Misa pagi. Meski TOP di pondok pesantren, Fr Adi masih tetap mengikuti kegiatan seperti Adorasi, Salve dan Doa Rosario di biara.

Fr Adi bahagia pernah hidup dan berkarya dalam komunitas Islam. “Aktivitas TOP ini menjadi kekuatan bagi saya dalam memaknai panggilan secara lebih utuh,” ujarnya. (hidupkatolik.com )

Source : FB

Ignatius Budhi Hartono

Friday, January 8, 2016

~10 Hal Yang Perlu Kita Renungkan Tentang Doa


LANGKAH BERIKUT SETELAH BERELASI DALAM ROH TUHAN ADALAH MEMELIHARA KEMESRAAN DENGAN TUHAN DALAM KOMUNIKASI YANG MENGALIR DERAS :
MESSAGE OF THE DAY
(Pesan Untuk Hari Ini)
~10 Hal Yang Perlu Kita Renungkan Tentang Doa ~
1. Tuhan tidak pernah mengatakan tidak atas doa yang kita lambungkan. Ia mengatakan sabar. Ia juga tidak pernah mengabaikan permohonan kita. Ia membisikkan tunggu. Karena itu dalam doa juga ada muatan “pendidikan” hidup yakni sabar dan tabah.
2. Tuhan mengabulkan doa kita bukan karena kita baik tetapi karena Dia baik dan Maha Kasih.
3. Doa adalah wujud kerjasama antara kita dengan Tuhan. Kita memohon dan biarkan Dia berkarya atas kita doa yang kita haturkan. Karena itu percayakan kepada-Nya untuk menjawabnya.
4. Doa tidak serta merta terjawab dan terkabul saat kita meminta karena doa bukanlah seperti sulap. Tetapi doa akan memampukan kita untuk bersabar dan senantiasa mempunyai harapan. Karena itu doa pengabulan doa bukan soal waktu tetapi kebutuhan yang terbaik.
5. Doa juga “sarana” yang dipakai Tuhan untuk menguji iman, harap dan kasih kita. Apakah kita tetap mencari Dia dalam setiap aneka musim hidup kita.
6. Tuhan tidak terutama melihat kata-kata yang keluar dari mulut kita tetapi apa yang terlontar dari hati kita yang terdalam.
7. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Kita mungkin meminta apa yang kita butuhkan sekarang tetapi Dia akan memberikan apa yang kita perlukan sepanjang hidup kita.
8. Tuhan memang tahu apa yang kita butuhkan tetapi Ia juga ingin inisiatif dan pro-aktif dari pihak kita. Maka ia bertanya, “Apa yang ingin Aku perbuat bagimu?
9. Tuhan hanya sejauh Doa. Doa mampu mempersatukan kita dengan Dia.
10. Dalam doa kita perlu melambungkan, “Tuhan rancanganku bukanlah rancangan-Mu dan jalanku bukan juga jalan-Mu tetapi aku percaya apapun yang Engkau berikan itulah yang terbaik karena Engkau mengenalku lebih dalam daripada aku mengenal diriku sendiri. Tuhan Engkau tahu yang kumau.
Oleh : Rev.Pater Yos'Ivo Ofmcap Yosin
Ignatius Budhi Hartono
Kirim FB : Ignatius Budhi Hartono

Thursday, January 7, 2016

Sambut Tahun Baru, Walikota dan Uskup Bogor Gagas Doa Lintas Iman

Sambut Tahun Baru, Walikota dan Uskup Bogor Gagas Doa Lintas Iman

Sambut Tahun Baru, Walikota dan Uskup Bogor Gagas Doa Lintas Iman

Dalam rangka menyambut tahun baru 2016 serta untuk memperkuat toleransi dan kerukunan umat beragama di Kota Bogor Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur bersama Walikota Bogor Bima Arya menggagas doa lintas iman di Taman Ekspresi Sempur Bogor, Jumat(1/1). “Toleransi dan kebersamaan itu perlu diperkuat melalui suatu aksi yang kongkrit dan Roh Kudus merupakan salah satu unsur penting untuk mendorong suatu aksi. Menurut saya roh tersebut kita bisa peroleh melalui doa bersama dan doa juga merupakan tindakan kongkrit dari orang yang beragama,” ungkap Monsinyur Paskalis. Doa lintas iman ini juga dihadiri Walikota Bogor Bima Arya, 



Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, Ketua Basolia KH Jaenal Abidin bersama jajaranya, Sekda Kota Bogor, para lurah, dan perwakilan dari 6 agama yang diakui Negara. Foto bersama/Foto : Aloisius Johnsis Walikota Bogor Bima Arya dalam sambutannya mengungkapkan ketidakrelaannya terhadap presepsi masyarakat melalui beberapa lembaga survei mengecap Kota Bogor sebagai kota yang paling intoleransi terhadap kerukunan umat beragama. “Kota Bogor memilih untuk membuka tahun baru 2016 dengan doa lintas iman, peristiwa ini jelas secara kongkrit mematahkan presepsi masyarakat melalui beberapa lembaga survei yang akhir-akhir ini menyatakan Bogor sebagai kota paling intoleransi di Indonesia. Perbedaan adalah keniscayaan dan keberagaman adalah sebuah keharusan tapi ingat persatuan harus tetap diperjuangkan,“ tukas Bima Arya. Kegiatan ini merupakan langkah awal dan suatu pembuktian bahwa Kota Bogor adalah kota yang toleransi khususnya dalam kerukunan umat beragama. Untuk melanjutkan hal tersebut maka dalam kegiatan ini juga dibacakan ikrar bersama 6 agama yaitu, menjaga semangat toleransi dan persatuan dalam keberagaman, menguatkan kerukunan hidup beragama, mewujutkan aksi bersama untuk tumbuh dan berkembangnya kota multi etnis dan budaya yang beragam, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengedepankan dialog dalam semangat kerjasama untuk terus berkontribusi di Kota Bogor. 

Bapa Uskup berharap agar kedepan setelah kegiatan ini kelompok-kelompok umat beragama melalui para pemimpinnya dapat melakukan kerjasama yang kongkrit. “Tentu saya berharap agar kelompok agama-agama di Bogor dapat mengembangkan kerjasama yang terus-menerus melalui wadah Basolia dalam bidang sosial kemasyarakatan. Tindakan kongkritnya seperti menolong orang-orang miskin, menjaga alam semesta, dan mendukung juga program pemerintah untuk kepentingan bersama,” tutur Monsinyur Paskalis. 


Pelepasan Burung Perkutut oleh para pemuka agama dan pemerintah/Foto : Aloisius Johnsis Sekjen Basolia Arifin Himawan juga mengungkapkan terimakasihnya kepada Bapa Uskup Bogor Monsinyur Paskalis dan Walikota Bogor Bima Arya yang telah menggagas kegiatan doa lintas iman untuk menyambut tahun baru 2016. Doa bersama ini dimulai pukul 09.30 wib dan dibuka dengan nyanyian Lagu Indonesia Raya serta lagu-lagu perjuangan yang dibawakan oleh paduan suara Laudasion dari Paroki Santo Fransiskus Asisi Sukasari Bogor. Diakhir sebagai simbol toleransi dan kebebasan para tokoh agama dan pemerintah melepaskan burung. (AJ) 

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aloisiusjohnsis/sambut-tahun-baru-walikota-dan-uskup-bogor-gagas-doa-lintas-iman_568bf8855b7b616f14ce85cc?1452175480219

Tags