Andreas Indra Gunawan Riadi Ini bentuk kompromi Gereja Katolik semua kebudayaan, adat istiadat berusaha diselusupkan dalam gereja spt_nya petinggi gereja takut kehilangan umat, apa yg tidak alkitabiah seharusnya ditolak
February 3 at 2:51pm · Like · 1
Andi Kazela Gereja skrng adlh t4 brmain iblis........ Kebudayaan tu dr dunia, tdk co2k ad d rumh Tuhan.
February 3 at 4:50pm · Like · 1
Mrokey Depari asal intinya berbau inkulturatif tidak meyalahi liturgea chatolic itu no problem .........
February 3 at 5:22pm · Like · 2
Johan Sutanto aneh....kenapa hal2 yg bersifat budaya tionghoa di dalam gereja......selalu di prmasalahkan.......apakah grja hy milik orang jawa aja ? klo gitu.....misa jangan pake bahasa juga dech.........gak ada di alkitab tuch pastor pake blangkon.......menyebalkan......diskriminatif
February 3 at 11:11pm · Like
Viktorius Gilbertus Eduar memakai blankon dalam Misa jg abuse mbk...
namun jika di izinkan seperti ada seorng Pastor yang anti AC saat Misa sehinngga dpt memakai balnkon atas izin Uskup...
nah naga ini yang tdk ada sangkut pautnya for what?
February 3 at 11:13pm · Like
Hilarius Johanes Kristyohadi @Johan Sutanto;
Ini BUKAN soal diskriminasi!
Saya juga etnis Tionghoa, tapi saya amat menentang pelanggaran Liturgi spt "Misa Imlek" yg SAMA SALAHNYA dengan "Misa Syuro-an" atau "Misa2 klenik" lainnya...
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono dari Surabaya juga beretnis Tionghoa dan beliau melarang penyelenggaraan "Misa Imlek" atau "Misa2 Klenik" lain....
February 3 at 11:17pm · Like · 2
Hilarius Johanes Kristyohadi Tidak ada itu namanya Misa Ritus China atau Ritus Jawa atau Ritus Medan atau Ritus Tarutung
February 3 at 11:18pm · Like · 2
Hilarius Johanes Kristyohadi Yg ada yaitu Misa Inkulturasi dengan bahasa lokal TANPA MENGUBAH TATANAN MISA
February 3 at 11:19pm · Like · 1
Hilarius Johanes Kristyohadi Misa di mana imam mengenakan busana Jawa (beskap+blangkon) itu juga SAMA SALAHNYA dengan gaya Imlek....
Busana Liturgis imam dan para pelayan altar TIDAK BOLEH BERBEDA dengan tatanan Gereja Universal.
Kalo busana petugas persembahan mau pake budaya etnis tertentu itu gpp
February 3 at 11:23pm · Like · 1
Chef Swedisher Mungkin perlu dilihat apa makna Naga dalam budaya Tionghoa sebelum kita membawanya masuk kedalam Gereja.
Barangkali ada yg tau makna Naga ? mohon dijelaskan
February 3 at 11:24pm · Like
Johan Sutanto @ thx to Hilarius johanes K buat penjelasan nya......pada dasarnya bener yg anda sampaikan....sy setuju......cuma sy melihat banyak hal2 yg bersifat diskriminasi terhadap etnis Tiong hoa... di lingkup gereja katolik.....padahal banyak Imam / pastor yg juga ber etnis Tiong hoa......masalah ini sangat sensitif menrut pendapat saya pribadi......so saya bukan AHLI masalah LITURGI / KITAB SUCI....saya rasa cukup komentar sy.....thx for all
February 3 at 11:40pm · Like
Mea Culpa Yang protes misa Imlek di sini banyak yang etnis Tionghoa lho, jadi jangan berpikir ini sikap rasis dari yang non Tionghoa.
February 4 at 10:37am · Like
Maria Gratia Tahun lalu di grejaku dekornya Imlek bener, ruang misa jadi merah dan banyak gantungan lampion2, aransemen musik slama misa juga dari negara tirai bambu, cuma tarian barongsai/lionnya di luar ruang misa di tempat terbuka, dan rasanya si udah bener... Waktu misa bisa khusuk, ke luar misa dihibur tontonan barongsai.
Yg pernah sy hadiri juga wkt misa inkulturasi daerah Medan dan Flores, mereka memperkenalkan tarian (masal) di luar gereja dan suku2 laen juga diajak bergabung, ada juga makanan sederhana dari daerahnya (semacam pesta rakyat).. Ga mewah, tapi menggembirakan smua umat.
February 4 at 11:27am · Edited · Like
Gerardus Mayella KEMARIN INI STATUS INI AKU SHARE, DAN CUKUP RAME JUGA KOMENTARNYA, ADA BEBERAPA SAYA JAWAB MELALUI INBOK, KITA TDK BICARA SOAL DISKRIMASI, TAPI KITA HARUS MENGIKUTI TATA PERAYAAN EKARISTI YANG SDH DITENTUKAN OLEH KWI.
GBU TO ALL
February 4 at 2:09pm · Like · 1
Gerardus Mayella KITA BOLEH SAJA MEMASUKAN UNSUR BUDAYA SETEMPAT, ATAU SUKU LAIN ATAU ETNIS TIONG HOA, DAN BIASANYA ADA IZIN DARI USKUP SETEMPAT. BICARAKAN DULU DNG ROMO PAROKI YANG BERSANGKUTAN, UNT DIAMBIL PERTIMBANGAN YANG MASAK2.
SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU IMLEK 2564
February 4 at 2:18pm · Like · 1
Henny Helena Ginting Yang lebih utama menurut saya adalah TUJUAN, DAN PENJELASAN MAKNA DARI UPACARA ITU SENDIRI.Selama tujuannya mempersatukan Umat menunuju ke arah pengudusan rohani,sy kira oke-oke saja.Sy kira kita jangan terlalu kakulah.Yang perlu kita tanyakan adalah kpd orang yg ikut dlm upacara itu, apakah dengan acara itu mereka lebih hikmat dan lebih mendekat dengan TUHAN atau Tidak.
Tuesday at 2:46pm · Like
Mea Culpa Henny, setiap orang mempunyai pendapatnya sendiri2.
Bayangkan jika liturgi bukan mengacu kpd apa yg ditetapkan Gereja tapi pada pemikiran tiap2 pribadi yg tidak dijamin bebas salah oleh Yesus, akan jadi apa puncak iman Gereja ini?
Tuesday at 2:52pm · Like · 3
Hilarius Johanes Kristyohadi @Henny;
Mengapa Gereja Katholik bisa bertahan sampai sekarang?
Karena punya ATURAN.
Ini bukan soal kaku atau fleksibel; dalam memahami kebenaran, tidak boleh ada kebenaran parsial apalagi yg kontradiktif.
Kebenaran iman itu haruslah bersifat UTUH (Whole).
Dan itulah makna kata KATHOLOU yg secara akar kebahasaan berkaitan dg kata Whole
Tuesday at 3:31pm · Like · 1
Larry Leonardo saya mungkin sependapat dengan Henny, jangan terlalu kaku sebagai umat GK, apalah arti aturan kalo malah mengekang kedekatan kita pada yang kuasa? semuanya boleh dilakukan seoanjang bisa mendekatkan diri kepada ilahi..
Misalnya saya dengan istri tua jarang sekali ke gereja sama2.. sedangkan dengan istri muda saya, setiap hari bisa ikut misa harian.. bahkan pasangan gay saya malah bisa mengajarkan saya tentang tafsir k.s... alangkah indahnya hidup rohani saya saat ini... ada amen?
Tuesday at 5:13pm · Like · 2
Mea Culpa Om Lele Larry pengen di fentung?
Tuesday at 5:29pm · Like
Larry Leonardo hehehe...
Tuesday at 5:32pm · Like
Abbie Canissio Van Jgn Fanatiq... Nanti jd kayak wang afud
Tuesday at 5:36pm · Like
Mea Culpa eh ane bukan masalah fanatique, tapi ngga nyangka aje kalo ente ternyata AC/DC
Tuesday at 5:41pm · Like
Henny Helena Ginting Hahahaaaaaaaaahahaaaaaaa 7x70 kali yaaa
Wednesday at 12:28am · Like
Abbie Canissio Van Mae culpa iman anda diajarkan utk menghina ya... Salam kasih.
Wednesday at 10:28am · Like
Mea Culpa Wah maaf, komen ane sebenarnya untuk om Larry.
Salah baca nama
Wednesday at 10:55am · Like · 1
Gerardus Mayella SALUT UNT BPK LARRY SAMPAI AKU TERTAWA TER-BAHAK2. BAGUS-BAGUS SIFAT TERBUKANYA AKU PUJI, WALAU AKU RADA KAGET JUGA, TUHAN BERKATI UNT BPK LARRY DAN SEMUA
Wednesday at 11:36am · Like · 1
Abbie Canissio Van sorry-nya diterima
Wednesday at 12:40pm · Like
Mea Culpa tenkiu
Wednesday at 1:53pm · Like
Ronny Suoth Gereja Katolik bukanlah lembaga pelestari budaya lokal. Mungkin tidak perlu terlalu bersemangat utk ikut serta melestarikan budaya2 lokal termasuk barongsai atau sejenisnya. Mari kita melestarikan Tradisi Gereja Katolik sendiri saja. Berkreasi dalam liturgi tidak dilarang, tapi harus hati2. Pahami benar dulu aturan dan maknanya sebelum berkreasi. Yg terpenting, sejujurnya, apa sih motivasinya untuk berkreasi?. Gong Ci Fat Choi!
Wednesday at 2:32pm · Like · 3
Mariana Frans Dlm Kitab Suci,naga itu lambang setan.terus skrg naga masuk Gereja dan diberkati oleh Imam.Doa Bapa Kami ajalah."Janganlah masukan kami kedalam pencobaan,tetapi bebaskan kami dari yg jahat.Amin.
Yesterday at 9:28am · Like · 1
Hendrik Tang Liturgi dan ceremonial harus dipisahkan, tidak bisa digabung, nanti bisa disalah tafsirkan !
21 hours ago · Like · 2
Gerardus Mayella LIONG ATAU BARONGSAY SEBENARNYA MILIK KLENTENG, MENGAPA HARUS MASUK GEREJA? DIBERKATI PULA!
LIONG DAN BARONGSAY SERING DIISI DOA ATAU RAJAH OLEH SUHU DARI KLENTENG, TERKADANG DIISI TULISAN BHS CHINA YANG TINTANYA DARI DARAH YANG DITUSUK KE LIDAH.
20 hours ago · Like · 1
Gerardus Mayella DITULISNYA JIMAT ITU DLM KEADAAN KEMASUKAN ARWAH, JADI ITULAH LIONG ATAU BARONGSAY JANGAN MASUK GEREJA, LEBIH BAIK ATRACSI DILUAR GEREJA.
AKU SIH SENENG BUDAYA INI, WALAU AKU KETURUNAN BELANDA.
20 hours ago · Like · 1
Gerardus Mayella RAJAH ATAU JIMAT, DITEMPEL DIBAGIAN ATAS DIDALAM KEPALA LIONG N BARONGSAY, DAN DITUTUP KERTAS ATAU KAIN MERAH.
Secara pribadi saya menolak Liong dan Barongsay ikut ambil bagian dalam PERAYAAN EKARISTI
SALAM DAMAI UNT SEMUA
20 hours ago · Like
David Jerry Jelas sekali dari komentar Meneer Mayella bahwa Liong dan barongsay TIDAK ADA TEMPAT DI DALAM GEREJA. Segala yang berbau jimat dan rajah dan hal-hal yang kemasukan arwah dibenci oleh Allah. Baca dalam tulisan Musa (5 buku) itu, terlibat dengan semua itu harus dihukum mati.
20 hours ago · Like
Hendrik Tang Pak Gerardus, Cenayang itu beda lagi, itu namanya Maoshan, semacam "debus" dan itu kategorinya agak ke Konghucu, bukan golongan Budha.
20 hours ago · Like · 1
Gerardus Mayella MEMANG DARI KLENTENG KONG HU CHU, DARI VIHARA BUDHA TIDAK ADA ACARA RITUAL INI, DULU SAYA PERNAH AMBIL VIDEO RITUAL INI DITEMPAT PEMBUATAN BARONGSAY DI SEMARANG DAN SINGKAWANG, NAMUN TDK DIIZINKAN UNT MASUK FB.
GBU TO ALL
20 hours ago · Like
Kelik Tananto anggap itu boneka lucu aja gmana?
19 hours ago · Like · 1
Mea Culpa boneka Susan?
19 hours ago · Like
Gerardus Mayella Aduh jadi kangen BONEKA SUZAN he...he...he....
19 hours ago · Like
Emil Sadipun hal2 yg dilarang dalam gereja katolik ya di ikuti,jngan membuat sensasi laennya....yg bisa membuat umat bingung,hidup gereja katolik
17 hours ago · Like
Henny Helena Ginting Jadi gimana niii, inkulturasi Batak 100 %,Jawa 99 %,Flores 98 %, trusss Cina 20 % gitu kira2 kesimpulang sementara ? Hahaaaa biar rame sedikit aja.Karena kalau kita gali-gali makna, Natal itu juga dahulu kala acara pemujaaan berhala....gimana niii ?
15 hours ago · Like
Mea Culpa Natal pemujaan berhala?
Belajar dari mana bu?
15 hours ago · Like · 3
Abbie Canissio Van Berhalusinasi kaleee ni ibu
14 hours ago · Like
Viktorius Gilbertus Eduar hehehhe Natal itu acara Berhala dulu(masa lalu)?
13 hours ago · Like
Andreas Indra Gunawan Riadi Di alkitab tidak ada istilah natal kalau mau merayakan hari kelahiran Yesus mengapa tidak tgl 1 januari sebagai awal masehi
13 hours ago · Like
Viktorius Gilbertus Eduar lalu mengapa tiidak untuk pd tgl 25 desember?
13 hours ago · Like
Mea Culpa Alkitab baru di kanon pada abad ke 3,
apakah sebelum ada alkitab maka umat perdana tidak tahu kapan harus merayakan natal?
13 hours ago · Edited · Like
Andreas Indra Gunawan Riadi Yg saya tahu Perayaan Natal dimulai saat Agama Nasrani diakui dan dianut di Yunani
12 hours ago · Like
Larry Leonardo Kesalahan dibela dengan kesalahan lainnya lagi... Gak lelah ya..? Mau sampai kapan..?
Semuanya akan selesai dengan tenang hanya dengan KETAATAN.
11 hours ago · Like · 1
Henny Helena Ginting Hahaaaa,mari kita TAAT.Jadi ketiga pastor ini sy kira sedang memberkati anak-anak yg taat kepada Orang Tua.Memberkati mereka yg bertobat dari main hape siang dan malam,sampai kurang tidur,kurang belajar.Sekarang "Si Setan Naga",penggoda anak main hape telah diinjak di kaki Yesus, sampai mati.Dan darah kemenangan Yesus itu digambarkan Jubahnya warnaaa merah.Merah adalah lambang darah Yesus yang Kudus mampu melumpuhkan setan penggoda itu. Jadi anak-anak jangan mau di goda oleh Setan Naga yaaa,kurangi gudaan Setan Naga via Hape,banyakin berdoa...yaaaa.Gong Xi Fa Cai.... anak-anak.Hari Imlek tahun depan kita buat lebih semarak dan lebih meriah yaaaaa.Hahaaaa.Salam.
10 hours ago · Like
Larry Leonardo Rada2 kayaknya....
10 hours ago · Like · 2
Larry Leonardo Semua orang diberikan otak oleh Tuhan..
Sebaiknya digunakan untuk berpikir untuk apa Aturan Gereja ditetapkan.. Bukan cuman untuk mikirin hura2 supaya semarak, meriah dll.. Mubazir otaknya.
9 hours ago · Like
Maria Gratia Bu Henny knapa hey jude bu? Santai ajah, klo mo liat barongsai ke mall di BSD biasanya ada, ato di restoran Jakaarta Utara. Lumayan, sambil makan nonton barongsai..
8 hours ago · Edited · Like
Mea Culpa Pak Riadi, informasi dari mana?
Berikan informasi yang lengkap jangan sepotong potong.
Jadi umat perdana selama 3 abad hanya bengong menunggu alkitab?
2 hours ago · Edited · Like
Source : FB Bersatulah Dalam Gereja Katolik
إرسال تعليق