UMAT KAS DIAJAK BERADORASI 24 JAM TERKAIT MUNDURNYA PAUS DAN KONKLAF

 
Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang (KAS) Pastor Ignasius Sukawalyana Pr mengajak seluruh umat Allah di KAS untuk beradorasi selama 24 jam terkait peristiwa mundurnya Paus Benediktus XVI dari jabatan paus Kamis, 28 Februari 2013, pukul 20.00 waktu Roma, atau Jumat, 1 Maret 2013 sekitar pukul 02.00 WIB. 

“Dalam kerangka pengunduran diri Bapa Suci Benediktus tersebut, kami mengajak seluruh umat di Keuskupan Agung Semarang untuk ikut ambil bagian dalam dinamika Gereja Semesta. Di tengah aneka isu pengunduran diri tersebut, kita ingin secara khusus berdoa bagi Gereja secara bersama-sama,” ajak imam itu.

Intensi doa Adorasi 24 jam dan gerakan kerohanian yang dipilih itu, lanjut imam itu, adalah “bersyukur atas penggembalaan Bapa Suci Benediktus XVI selama delapan tahun, berdoa untuk kesehatan beliau, berdoa untuk proses pemilihan Sri Paus yang baru dalam konklaf, serta untuk kepemimpinan Gereja setelah terpilihnya Sri Paus, dan untuk perkembangan Gereja.”

Adorasi dapat dimulai hari Kamis, 28 Februari 2013, pada petang atau malam dan berakhir hari Jumat, 1 Maret 2013. Dapat juga dimulai hari Jumat, 1 Maret, pagi dan berakhir pada tengah malam atau sampai hari Sabtu, 2 Maret 2013. Adorasi itu juga bersamaan dengan devosi kepada Hati Kudus Yesus yang telah banyak dirayakan setiap hari Jumat Pertama di berbagai paroki.

Sementara itu, jelas imam yang akrab dipanggil Pastor Suka itu, di halaman Basilika Santo Petrus Vatikan tanggal 27 Februari antara pukul 19.00 hingga 20.00 waktu Roma akan diadakan doa hening dari seluruh umat beriman dan peziarah yang ada.

“Mengingat berbagai dinamika paroki-paroki dan biara atau komunitas di KAS ini berbeda-beda, maka gerakan Adorasi 24 jam atau gerakan kerohanian ini dapat dilakukan seturut gerak dan dinamika paroki dan biara atau komunitas bersangkutan. Umat Paroki, komunitas pastoran dan biara juga dapat memaknai masa pantang, puasa dan tobat kita dalam masa Prapaskah dengan laku tapa sesuai ujud ini,” kata imam itu. 

Pastor Suka berharap agar paroki-paroki dan komunitas atau biara di KAS menyambut dengan antusias gerakan doa atau kerohanian serta Adorasi 24 jam itu dengan penuh suka cinta “sebagai tanda dan wujud kecintaan pada Kristus dan Gereja-Nya.”

Pastor yang bertugas di Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun, Klaten, itu menegaskan, ajakan adorasi itu berangkat dari tulisan Paus Yohanes Paulus II dalam Dominicae Cenae: “Gereja dan dunia sungguh memerlukan kebaktian kepada Ekaristi Mahakudus. Yesus menantikan kita dalam Sakramen Kasih-Nya ini. Marilah kita tidak berhemat dengan waktu kita. Marilah kita tidak hitung-hitung dengan waktu kita untuk menjumpai Tuhan dalam adorasi dan kontemplasi yang penuh iman dan siap memberi silih bagi dosa besar dan kejahatan dunia. Semoga adorasi kita tak akan pernah berhenti!”

Pastor Suka menganjurkan agar paroki-paroki dan rumah komunitas-komunitas biara atau pastoran untuk tetap berdoa bagi Gereja Katolik Semesta, khususnya selama Sede Vacante atau kekosongan Tahta Suci, sampai terpilihnya paus yang baru. 

Imam itu memberikan rumusan doa yang bisa didaraskan bersama umat setiap kali Ekaristi dirayakan atau juga dalam biara atau komunitas dan dalam pertemuan-pertemuan umat:

“Allah Bapa, Maha Pengasih dan Penyayang, Penyelenggara hidup kami. 
Engkau telah memilih Bapa Suci Paus Benedictus XVI untuk memimpin Gereja-Mu. 
Dengan penuh kebebasan karena usia dan kesehatannya, 
beliau mengundurkan diri dari tugas pelayanan itu. 
Terdorong oleh cinta kepada Gereja-Mu 
Kami mempercayakan Gereja Kudus ini 
ke dalam penggembalaan Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala Utama”.

Semoga Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik, 
tetap bersatu baik dalam kegembiraan dan harapan, 
tahan uji dalam duka dan kecemasan masyarakat di dunia ini, 
senantiasa menjadi sakramen keselamatan, 
tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah umat manusia.

Kami bersyukur atas penggembalaan hamba-Mu 
Bapa Benediktus XVI selama ini, 
yang dengan penuh kasih telah melayani Gereja-Mu, 
sebagai penerus pelayanan Santo Petrus. 
Semoga Engkau mendampingi beliau untuk menjadi pendoa bagi Gereja,
dan menjadi hamba-Mu yang setia dalam memberikan kesaksian iman yang teguh, 
harapan yang kokoh dan kasih yang membara.

Kami berdoa pula untuk pemilihan Pemimpin Gereja yang baru. 
Semoga Engkau membimbing Gereja-Mu dengan kuasa Roh Kudus,
yang bekerja melalui para Kardinal dalam pemilihan Paus baru. 
Semoga dengan hati terbuka dan doa yang penuh iman,
mereka dapat memahami kehendak-Mu 
dalam melaksanakan pemilihan Paus yang baru.

Dengan pertolongan Bunda Tersuci, Santa Perawan Maria, 
Semoga Gereja Kristus mendapatkan pengganti Santo Petrus 
yang akan memimpin Gereja,
dalam peziarahannya menuju kepenuhan keselamatan, 
dengan Pengantaraan Kristus Tuhan kami. 

Amin.***

Source : FB PEN@ Indonesia

Post a Comment

أحدث أقدم