Bukan kita telah mengasihi Allah, melainkan Allah yang telah mengasihi kita.



Bukan kita telah mengasihi Allah, melainkan Allah yang telah mengasihi kita. Kasih Allah kepada kita itu menjadi dasar perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiiwamu, dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Hati adalah merupakan pusat kepribadian. Jiwa adalah merupakan pusat kehendak dan perasaan. Akal budi adalah merupakan penguasa kehendak dan kelakuan manusia. Kekuatan adalah merupakan energi yang mendorong manusia untuk berpikir, berperasaan, berkehendak, dan berbuat. Artinya, mengasihi Allah itu harus melibatkan semua unsur tersebut. Dengan demikian mengasihi Allah adalah sama dengan mengasihi sesama. Bagaimana akan mengasihi Allah kalau sesamanya tidak dikasihinya.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita semua umat Allah, bahwa sebagai manusia kita bisa mengalami jatuh bangun dalam berkomitmen untuk melakukan yang baik serta dalam membangun relasi dengan Allah. Untuk itu, Yesus mengundang dan mengajak kita untuk kembali mencintai Allah dengan segenap potensi yang ada dalam diri kita, serta mengingatkan kembali akan hukum yang terutama.Yang dimaksud dengan hukum yang terutama adalah mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, tetapi sekaligus mengasihi sesama seperti dirinya sendiri. Sebagaimana sabda-Nya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Untuk memahami sabda-Nya, hendaknya kita memohon agar Allah memberikan kepada kita Roh Kudus dan karunia-Nya sehingga Roh Kudus itulah yang akan memimpin kehidupan kita. Roh Kudus yang akan memberi kemampuan kepada kita untuk mengasihi Allah dan sesama dengan penuh ketulusan. Allah teramat sangat mengasihi kita. Ia penuh kasih serta belas kasih. Apabila mau membalas kasih dan belas kasih Allah dengan berbelas kasihan dengan sesama, maka kita akan menemukan sukacita yang mewarnai kehidupan sebagai perwujudan akan kehadiran kasih Allah. Di dalam kasih, kita akan hidup tanpa pamrih sehingga serasi dan bisa saling menghormati. Hendaknya kita mau untuk memohon agar kita dimampukan untuk tetap bisa mengasihi Allah dan sesama dalam situasi atau keadaan apa pun , karena Allah akan memberi kita Roh Kekuatan, kasih, dan pertimbangan yang baik. Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita yang telah dicurahkan-Nya ke dalam hati kita . Maka hendaklah kita saling mengasihi sebab Dia lebih dahulu mengasihi kita. Masih ingat dengan sabda Yesus: Seperti Bapa mengasihi Aku, demikian juga Aku mengasihi kamu, tinggallah dalam kasih-Ku. Allah demikian mengasihi dunia, sehingga Ia rela memberikan Putera-Nya yang tunggal, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, tetapi mempunyai hidup yang kekal. 

Mengapa Allah menegaskan kembali akan kasih. Begitu sulitkah mengasihi Tuhan, Allahmu dan mengasihi sesamamu manusia. Apakah kondisi saat ini yang telah membuat banyak orang tidak lagi mengasihi Allah, dan juga tidak ada rasa kasih terhadap sesamanya. Begitu sulitkah memilih untuk menjadi orang yang setia kepada Allah dan tetap tinggal bersama orang yang telah dipersatukan oleh Allah seperti apa pun keadaannya. Allah teramat sangat mengasihi kita dan selalu melindungi langkah-langkah orang yang setia kepada-Nya. Bersediakah kita untuk mau dipimpin oleh Roh Allah agar memperoleh hidup, yang oleh kuasa Roh Kudus, kita akan dimampukan agar dapat mengasihi Allah dan sesama dalam situasi atau keadaan apa pun. Hendaknya kita mau untuk memulai mengasihi diri kita sendiri dan dalam keluarga sendiri. Kalau kita mau untuk melakukan pertobatan sepenuh hati, mau untuk menjalin relasi dengan-Nya, mau untuk mentaati perintah dan ketentuan-Nya, mau mendengarkan sabda-Nya serta meresapkannya dalam hati, mau untuk menjadikan hatinya positif, mau untuk menjadikan hatinya sebagai panduan hidup, maka kita akan merasakan ketenangan serta kedamaian. Ketenangan serta kedamaian itu adalah merupakan perwujudan akan kasih Allah. Allah hadir dan bersama kita. Kita akan dapat merasakan mengalirnya berkat, rahmat, serta kasih-Nya, dan kesemuanya itu akan dapat kita bagikan ke sesama kita karena kita juga mengasihi mereka sebagaimana Allah mengasihi kita, kita mengasihi Allah, dan kita juga mengasihi sesama kita. Berkah Dalem.


Source :FB Pius Suryoharyono

Post a Comment

Previous Post Next Post