TIDAK ADA YANG DAPAT MENAHAN YESUS MENUJU SALIB , Bacaan Injil: Mat 26:14-25

BSNTT029



Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.

Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? (Yes 50:4-9a)

Bdk : Mzm 69:8-10, 2121-22.31.33-34; 

Dalam hari-hari menjelang kematian dan kebangkitan Yesus, Roh Kudus ingin menyatakan kepada kita lebih banyak lagi mengenai Yesus. Roh Kudus ingin menolong kita untuk membuka hati kita agar kita dapat membuang ide-ide keliru/salah, yang mungkin masih ada pada diri kita tentang Allah, dan menerima wawasan yang baru dan segar melalui sabda-Nya.

Dalam nyanyian ketiga “Hamba YHWH yang menderita”, Kitab Suci memberikan kepada kita gambaran profetis (kenabian) tentang ketaatan Yesus. Begitu besar kasih-Nya bagi kita sehingga Ia ikhlas menyelamatkan kita at any cost. Dalam kemanusiaan-Nya, Yesus menghadapi semua godaan yang kita hadapi. Dia mengetahui bahwa diri-Nya akan mengalami kematian yang mengerikan, dan hal itu sungguh membuat susah hati-Nya (lihat Mrk 14:33-36). Namun demikian, Yesus tidak pernah menolak rencana penyelamatan Allah. Kekuatan yang dimiliki Yesus untuk tetap taat terhadap kehendak Bapa-Nya adalah karena Dia senantiasa terbuka bagi hikmat dan penyelenggaraan Bapa (lihat Yes 50:5).

Yesus tidak pernah menolak kehendak Allah, demikian pula Dia tidak melarikan diri dari orang-orang yang bermaksud “menghabiskan” diri-Nya. Yesus praktis memberikan diri-Nya menjadi sasaran cemoohan dan kekejaman para lawan-Nya. Dia memperkenankan mereka untuk menampar wajah-Nya, meludahi-Nya dan menarik janggut-Nya (lihat Yes 50:6). Sekarang, marilah kita merenungkan kedinaan dan kasih Yesus: Tuhan alam semesta merendahkan diri-Nya “turun” ke tengah umat manusia dan memperkenankan dirinya dipukul, dianiaya dan diolok-olok oleh manusia. Dengan ikhlas Ia menerima perlakuan tidak semestinya dari manusia agar Ia dapat menyelamatkan umat manusia dari kematian dan api neraka. Jika saya mengatakan “umat manusia”, maka di dalamnya tentu saja termasuk anda dan saya! Dalam doa-doa kita hari ini perkenankanlah realitas ini mengendap dalam pikiran hati dan pikiran kita. Kasih Allah sungguh luar biasa dan tidak ada taranya.

Yesus setia dalam upaya-Nya memenuhi rencana Bapa surgawi untuk menyelamatkan kita manusia. “Aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu …” (Yes 50:7). Tidak ada yang dapat menahan-Nya menuju salib. Ia yakin bahwa Bapa-Nya akan memberikan kemenangan kepada-Nya (Yes 50:8-9). Janji Injil adalah bahwa kita pun dapat dibuat berketetapan hati secara pasti untuk melayani Tuhan. Selagi kita membuka telinga kita bagi Allah setiap hari selagi kita membaca sabda-Nya dalam Kitab Suci, maka Dia akan menguatkan kita dalam melayani-Nya.

DOA: Bapa surgawi, aku percaya bahwa Yesus begitu mengasihiku sehingga Dia taat kepada-Mu, bahkan sampai mati di kayu salib. Bukalah telingaku agar dapat mendengar suara-Mu. Bukalah hatiku agar aku lebih dapat mengalami kasih-Mu kepadaku. Tolonglah aku agar dapat mengasihi-Mu begitu rupa sehingga – seperti Yesus – aku pun dapat taat kepada-Mu, berapapun biayanya. Amin.

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Source : sangsabda.wordpress.com


Post a Comment

أحدث أقدم