Jemaat Gereja HKBP Nomensen Bentrok



MEDAN-Bentrokan antarsesama jemaat gereja terjadi di gereja HKBP Nomensen Pulu Brayan di Jalan Rumah Sakit Kecamatan Medan Timur, Minggu (28/7) sekira pukul 12.00 WIB. Akibatnya, sejumlah orang mengalami luka-luka hingga berdarah.
Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas di gereja juga tampak mengalami kerusakan, khususnya di bagian depan gedung gereja yang menjadi lokasi awal bentrokan.
Bentrokan berlangsung sekitar 1 jam dan berakhir dengan mundurnya salah satu kubu yang terlibat bentrok itu. Korban luka-luka membuat laporan ke Polsek Medan Timur.
Informasi diterima Sumut Pos (Grup JPNN), bentrokan bermula dari ratusan jemaat gereja hendak melakukan kebaktian di dalam gereja. Tiba-tiba, sejumlah orang ayang merupakan kubu dari yang bersebrangan dengan ratusan jemaat yang hendak melakukan kebaktian itu, dihadang dan dihalangi untuk masuk ke dalam gereja.
Seketika, keributan dengan adu mulut terjadi tepat di depan pintu masuk gereja. Bahkan, ketegangan itu berlangsung hingga sekitar 20 menit hingga berhujung saling dorong antar kedua kubu itu.
Saat situasi semakin tidak kondusif itu, tiba-tiba terjadi baku hantam atar 2 kubu jemaat yang bertikai itu. Tidak hanya kaum pria yang baku hantam dalam insiden itu. Kaum wanita, dan remaja, juga ikut dalam baku hantam itu. Kejadian itu pun, merembet hingga ke halaman gereja yang terbilang cukup luas.
Terlebih, tidak adanya petugas Kepolisian yang melakukan pengamanan di sekitar lokasi bentrok higga bentrokan terjadi cukup panjang. Bentrokan itu berakhir setelah kubu jemaat yang hendak melakukan kebaktian namun dihalangi itu, memilih mundur dan melaporkan pemukulan yang diderita sejumlah rekan mereka ke Polsek Medan Timur.
Berdasarkan datan yang berhasil dihimpun Sumut Pos, mereka yang mendereta luka-luka itu adalah K Sihombing (62) warga Helvetia mengalami luka di hidung hingga berdarah, Mangatur Tampubolon (56) warga Jalan III Kecamatan Medan Timur, luka robek dan berdarah di bagian wajah.
Selanjutnya adalah T Br Hotang (55) warga Jalan Lima Kecamatan Medan Timur yang menderita Luka robek dan berdarah di bagian kaki kananya. Begitu juga dengan Amir Siregar (60) yang mengalami luka di pelipis dan Rut Mayasari (20) yang mengalami luka di bagia tangan.
"Waktu itu, kami mau masuk ke dalam gereja. Tiba-tiba kami dihalangi. Awalnya hanya adu mulut saja. Tapi, tiba-tiba saya dipukul dan merembet hingga terjadi bentrokan, " ungka K Sihombing saat ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian.
Sementara itu, warga sekitar lokasi kejadian yang juga ditemui Sumut Pos, mengaku tidak mengetahui duduk perkara yang menjadi penyebab bentrokan itu. Warga mengaku awalnya mengira kalau bentrokan itu berupa keramaian biasa yang terjadi sebagaimana hari Minggu, waktu peribadatan di gereja itu.
Namun, karena melihat sejumlah orang saling kejar dan pukul, barulah warga sekitar mengetahui kalau telah terjaadi bentrokan di dalm gereja. Selanjutnya, warga hanya menonton dan melihat bentrokan itu berlangsung tanpa ada penanganan dari pihak Kepolisian.
Kapolsek Medan Timur, AKP Efianto yang dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan. Disebutnya, dirinya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. (mag-10)
Source :  m.jpnn.com

Post a Comment

أحدث أقدم