Jokowi “Pencitraan”, Paus Juga: Tolak Mobil Resmi
Ini era para pemimpin sederhana! Memimpin dengan (spirit) kesederhanaannya. Pasti menimbulkan pro-kontra dan perdebatan. Tetapi, bukan pro-kontra itu hendak dibahas. Kalau gubernur DKI Joko “Jokowi” Widodo digambarkan sebagai pencitraan, mungkin demikian halnya dengan Paus Fransiskus. Atau, gaya hidup dan jiwa kesedernaan merekalah yang telah menjadikan mereka, Pemimpin bagi masyarakat sekitarnya?
Seperti diberitakan AFP Rabu (9/11) kemarin, Paus Fransiskus kembali memilih menggunakan mobil bekasnya, ketimbang menggunakan mobil kepausan atau popemobile. Kendaraan bekas yang telah digunakan pastor Zocca selama 20 tahun itu, kemudian dijadikan Paus sebagai kendaraan pribadinya.
“Petugas Vatikan khawatir karena Paus Fransiskus kini menggunakan mobil bekas saya jika ingin bepergian. Saya telah memasang ban khusus sebagai pengamanan jika musim dingin tiba dan jalanan ditutupi salju,” terang Zocca.
Indonesia punya Jokowi, sementara Vatikan punya Fransiskus. Jokowi dan Paus Fransiskus yang hidup dengan kesederhanaan dan terobosan atas kemapanan, tampaknya menjadi tidak nyaman bagi kita yang cenderung memilih gaya hidup enak (hedonis) dan menikmati kemewahan, berapa pun harga yang harus dibayar. Mungkin ini era para pemimpin sederhana mengubah pola dan prioritas hidup keseharian.
Tiada niat menyamakan keduanya, Gubernur Jokowi dan Paus Fransiskus. Itulah semangat dan pilihan hidup mereka, dan kebetulan sama. Saya belum mendapat informasi jika Paus sendiri suka musik Rock’n Roll. Musik klasik, hampir pasti ya. Jokowi juga mungkin suka musik klasik. Kalaupun sama, tidak dibuat-buat. Yang pasti sama-sama masih suka blusukan: Jokowi dan Paus Fransiskus Sama: Spirit Blusukan. Mereka juga sama: tidak memikirkan tindakan mereka sekedar pencitraan. Orang lain mungkin berpikir sedemikian.
Source : kompasiana.com
إرسال تعليق