Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting.

Foto: Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting,
tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting.

Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.

Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat.
Kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari lalu dimasukkan ke dalam baskom atau wadah tanpa diikat.

Keesokan harinya, kepiting akan direbus dan lalu disantap.

Yang paling menarik dari kebiasaan ini,
kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi ke dasar.

Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom,
lagi-lagi temannya akan menariknya turun, dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu. 
---------------------------------
Begitu pula dalam kehidupan ini, Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesaan, namun kita malah mencurigainya,
jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang tidak benar.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki atau munafik akan semakin nyata dan kalo tidak segera kita sadari, tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri. 

Kesuksesan akan datang kalo kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.

Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Semoga Kita tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Tuhan memberkati…

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting,
tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting.


Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.

Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat.
Kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari lalu dimasukkan ke dalam baskom atau wadah tanpa diikat.

Keesokan harinya, kepiting akan direbus dan lalu disantap.

Yang paling menarik dari kebiasaan ini,
kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi ke dasar.

Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom,
lagi-lagi temannya akan menariknya turun, dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
---------------------------------
Begitu pula dalam kehidupan ini, Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesaan, namun kita malah mencurigainya,
jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang tidak benar.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki atau munafik akan semakin nyata dan kalo tidak segera kita sadari, tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalo kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.

Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Semoga Kita tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Tuhan memberkati…


Source : Fb Bunda Penolong Abadi

Post a Comment

Previous Post Next Post