Djaduk Ferianto (kedua dari kiri) bersama Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Maria Pujasumarta.
15 pastor ikut ambil bagian dalam pementasan opera
Sebanyak 15 pastor dan 34 calon imam dilibatkan dalam pementasan opera Punokawan Menggugat.
Opera, yang akan digelar di sebuah hotel di Semarang, Jawa Tengah, akan dipimpin oleh Djaduk Ferianto, aktor dan seniman musik Indonesia.
Djaduk mengatakan opera itu akan berisi kritik sosial. “Punokawan, dalam bentuk wayang tradisional, adalah penjaga penguasa, tapi nasehatnya sering diabaikan. Sekarang, para pastor akan bermain Punokawan tersebut. Saya menjamin bahwa opera itu akan lebih lucu ketimbang panggung politik di tanah air,” kata Djaduk, Rabu.
Orang pernah mendengar nama-nama Semar, Gareng, Petrok danBagong. Itulah sebenarnya tokoh fiktif Punokawan dalam pewayangan. Sebenarnya keempat punokawan tersebut merupakan simbol dari cipta, rasa, karsa dan karya, yang oleh Sunan Kali Jaga digambarkan dengan Semar (cipta), Gareng (rasa), Petrok (karsa) dan Bagong (karya).
Opera itu akan berisi campuran musik tradisional dan pop. “Di antara musisi yang terlibat dalam drama itu adalah Susilo Den Baguse Ngarsa, Trio GAM, Maria Dona Arsinta, Joice Triatman dan Didik Nini Thowok, yang akan memainkan Buta Cakil,” tambah Djaduk.
Para imam yang akan mengambil peran utama termasuk Romo FX Sukendar Wignyo Sumarta, Romo M. Djoko Setya Prakosa dan Romo Dwi Prasetya.
Para calon imam yang akan terlibat dalam opera itu dari Seminari Tinggi Kentungan di Yogyakarta dan Tahun Orientasi Rohani Sanjaya di Jangli, Semarang.
Sumber: The Jakarta Post
( Source :indonesia.ucanews.com )
Post a Comment