Para uskup Filipina luncurkan website kunjungan Paus
Konferensi Waligereja Filipina telah meluncurkan situs untuk kunjungan pastoral Paus Fransiskus ke Filipina pada Januari 2015.
Website itu, papalvisit.ph, diluncurkan pekan ini, beberapa hari setelah Luis Antonio Kardinal Tagle dari Manila secara resmi mengumumkan tanggal kunjungan pastoral Paus yang berlangsung dari tanggal 15-19 Januari 2015.
Situs itu berisikan berita, fitur, dan pernyataan yang berhubungan dengan kunjungan Bapa Suci, sebuah video berjudul “Kita semua adalah anak-anak Allah”, tema kunjungan Paus 2015, dan “Doa nasional untuk kunjungan Bapa Suci”.
Sebuah pernyataan pastoral yang dikeluarkan Konferensi Waligereja Filipina pada 7 Juli mengatakan bahwa jiwa yang mendasari kunjungan Paus ke negara itu adalah “kasih setia dan belarasa”.
“Gembala kita yang bersikap belarasa datang untuk menunjukkan keprihatinan yang mendalam bagi orang-orang kami yang telah melewati bencana yang menghancurkan,” kata pernyataan para uskup.
Para uskup mendorong umat beriman untuk mempersiapkan kunjungan Paus dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengan doa.
Paus Fransiskus akan menjadi paus ketiga yang mengunjungi negara itu setelah Paus Yohanes Paulus II tahun 1995 dan Paus Paulus VI tahun 1970.
Logo kunjungan Paus ke Sri Lanka
Keuskupan Agung Colombo, Sri Lanka telah merilis logo resmi untuk kunjungan pastoral Paus Fransiskus ke Sri Lanka dari tanggal 12-15 Januari 2015.
Keuskupan agung itu telah merilis penjelasan berbagai simbol yang digunakan dalam logo berbentuk seperti bunga teratai, bunga nasional Sri Lanka.
Di tengah logo itu terdapat salib terinspirasi oleh St. Thomas yang ditemukan dalam penggalian arkeologi bersejarah yang dilakukan di Anuradhapura. Salib itu disebut Salib Glorious atau Salib Kebangkitan.
Salib itu berwarna biru mengenang devosi umat Katolik Sri Lanka kepada Bunda Maria setelah Perang Dunia II serta berbicara tentang cinta dan pengabdian kepada Bunda Maria. Logo itu juga memiliki warna yang digunakan untuk salib dalam bendera Katolik Sri Lanka.
Beato Joseph Vas dikenal juga sebagai ‘Rasul Sri Lanka’ terlihat memegang salib dan menunjuk ke salib.
Beato Vas adalah seorang arsitek gereja di Sri Lanka, karena jika dia tidak datang selama penganiayaan Belanda, benih yang ditaburkan para misionaris Portugis akan mati. Kongregasinya P. Joseph Vas yang menyediakan para imam untuk mempertahankan Gereja di Sri Lanka selama 150 tahun, yang mana 140 tahun mengalami penganiayaan Belanda.
Mitra pribadi Paus Fransiskus berwarna putih dan kuning mewakili Gereja Universal, dengan latar belakang salib menggambarkan Gereja Sri Lanka.
Di kedua sisi mitra Bapa Suci terdapat empat warna: merah tua, oranye, hijau dan kuning, melambangkan Negara Sri Lanka yang memiliki multi-etnis dan multi-agama.
Sumber: UCA News
إرسال تعليق