Seruan KWI dan PGI kepada umat Kristiani terkait hasil Pilpres
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta umat Kristiani bersikap bijak menghadapi simpang siurnya informasi pemenang Pilpres pada 9 Juli lalu.
Seruan bersama tersebut dikeluarkan pada Selasa (15/7), yang ditandatangani oleh Mgr Ignatius Suharyo dan Mgr Johannews Pujasumarta, masing-masing sebagai ketua presidium dan sekretaris jenderal KWI, serta Pdt. Andreas A. Yewangoe dan Pdt. Gomar Gultom, masing-masing sebagai ketua umum dan sekretaris umum PGI.
Menurut dua organisasi tersebut, klaim kemenangan dua kandidat Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK “telah membuat resah masyarakat. Karena itu, kami khawatir hal ini akan mengarah kepada konflik antar-pendukung pasangan calon.”
Berikut isi seruan KWI dan PGI tersebut:
SERUAN BERSAMA PGI – KWI KEPADA UMAT KRISTIANI
MENANTI DENGAN TENANG PENGUMUMAN HASIL DEFINITIF
PEMILU PRESIDEN-WAKIL PRESIDEN OLEH KOMISI PENYELENGGARA PEMILU (KPU) 22 JULI 2014
MENANTI DENGAN TENANG PENGUMUMAN HASIL DEFINITIF
PEMILU PRESIDEN-WAKIL PRESIDEN OLEH KOMISI PENYELENGGARA PEMILU (KPU) 22 JULI 2014
Kepada Yth:
Umat Kristiani di Indonesia
Salam Sejahtera.
Bersama seluruh warga bangsa Indonesia kita bersyukur telah melaksanakan dan melewati Pemilu Presiden dengan baik dan lancar. Rakyat Indonesia sudah menentukan pilihan terhadap salah satu dari dua pasangan calon yang ada, Prabowo Subianto – Hatta Rajasa atau Joko Widodo – Jusuf Kalla. Kami sangat menghargai partisipasi Anda dalam Pemilu Presiden tersebut.
Persoalan muncul karena adanya “Quick Count” (hitung cepat) yang dilaksanakan oleh beberapa lembaga dan hasilnya berbeda. Atas dasar hasil Quick Count tersebut, kedua pasangan calon mengklaim diri sebagai pemenang. Padahal hasil Quick Count ini belum tentu menjadi hasil akhir, sebab hasil akhir baru akan ditentukan pada 22 Juli 2014 nanti oleh KPU.
Klaim kemenangan pasangan calon ini telah membuat resah masyarakat. Karena itu, kami kuatir hal ini akan mengarah kepada konflik antarpendukung pasangan calon. Berdasarkan pertimbangan itu, maka kami menyerukan beberapa hal, sebagai berikut;
1. Umat Kristiani agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh euforia dan selebrasi kemenangan yang telah dilakukan kedua pasangan calon, sebab sampai saat ini belum ada pemenang. Pemenangnya baru akan ditentukan dan diumumkan secara resmi oleh KPU pada 22 Juli 2014 yang akan datang. Karena itu, tetaplah bersabar menunggu proses yang sedang berlangsung sampai saat yang sudah ditentukan. Janganlah terpengaruh untuk ikut melakukan kekerasan. Secara khusus kepada Umat Kristiani yang menjadi bagian dari Tim Pemenangan ataupun pendukung pasangan calon, kami harapkan agar Anda menahan diri dan dengan rendah hati bersedia menunggu proses rekapitulasi yang sedang berlangsung. Kami berharap Anda tidak berinisiatif dan melibatkan diri dalam upaya-upaya negatif yang bisa merugikan rakyat banyak.
2. Umat Kristiani agar tetap memegang teguh prinsip-prinsip hidup Kristiani yang berlandaskan kasih dan memegang teguh nilai-nilai demokrasi, sebagai penghargaan terhadap prinsip-prinsip dasar hidup berbangsa dan bernegara. Secara khusus kami berpesan kepada Umat Kristiani yang menjadi bagian dari Tim Pemenangan ataupun pendukung pasangan calon, hendaknya tidak mengorbankan prinsip-prinsip Kristiani yang abadi tersebut hanya demi kepentingan politik yang sifatnya temporer, apalagi hanya sebatas kepentingan untuk lima tahun ke depan.
Akhirnya, kami mengajak Anda semua untuk mengawal dan mengawasi proses rekapitulasi yang sedang berlangsung guna menghilangkan kecurangan dan manipulasi sehingga hasilnya nanti sungguh-sungguh murni sebagai pilihan rakyat.
Jakarta, 15 Juli 2014
Atas nama
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)
Ketua Umum Pdt. Dr. A. A. Yewangoe
Sekertaris Umum Pdt. Gomar Gultom
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)
Ketua Presidium Mgr Ignatius Suharyo
Sekertaris Jenderal Mgr Johannes Pujasumarta
Post a Comment