Perjalanan menuju imamat



Perjalanan menuju imamat

Perjalanan menuju imamat sungguh merupakan tantangan berat karena meniru Kristus sepenuh-penuhnya. Aku tahu semua itu tidak mungkin terjadi bila hanya mengandalkan kekuatanku sendiri. Semua hal tersebut berada di luar kekuatan kodratku (super: di atas, natural: kodrat; Latin). 

Untuk mampu meniru seseorang yang supernatural, dibutuhkan pula kekuatan supernatural. Kekuatan supernatural itu Ia sediakan melalui Tubuh dan Darah-Nya, yang Ia berikan secara melimpah. Dalam Ekaristi, Tubuh, Darah, Jiwa, dan KeAllahan Kristus hadir secara nyata, mencurahkan rahmat adikodrati yang diperlukan setiap manusia, terutama aku, untuk mengikuti jejak-Nya. 

Gulali ini, betapapun manisnya, tidak ada bandingnya dengan Ekaristi yang Kristus hadiahkan pada dunia. Semoga dengan menyatu bersama Kristus yang supernatural melalui Ekaristi, aku yang natural ini bisa diangkat hingga menyerupai Dia, Sang Imam Agung Pengantara.

“Sebagaimana dua lilin disatukan menjadi satu, begitu pula ia yang menerima Komuni Kudus menjadi begitu bersatu dengan Kristus, di mana Kristus ada di dalamnya dan ia dalam Kristus.” – St. Sirilus dari Alexandria.


Source : Tetra Roos Kumalasari

Post a Comment

Previous Post Next Post