Packaging is everything. Kemasan itu paling menentukan.(Kis 9:31-42; Mzm 116; Yoh 6:60-69 )

Kemasan yang Salah: Renungan Sabtu, 20 April 2013


Packaging is everything. Kemasan itu paling menentukan. Itulah definisi klasik marketing. Sayang, Yesus tak memakai konsep itu. Akibatnya, Yesus tidak pernah bisa dimengerti. Bahkan para murid-Nya mengatakan: “Perkataan (Dia) ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (Yoh 6:60). Mereka pun bersungut-sungut (ay.61), tidak percaya (ay.64), berkhianat (ay.64.71), tapi juga sebaliknya, percaya dan tahu (ay.68-69).

Perkataan Yesus itu keras, sulit dimengerti dan sulit diterima. Namun, justru melalui perkataan itu, iman dan kesetiaan diuji. St Anselmus (1033-1109) mengatakan,fides quaerens intellectum, iman itu mencari pemahaman. Untuk itulah, maka Allah mengutus Roh Kudus untuk menerangi pikiran dan mata hati kita agar dapat memahami kebenaran dan kebijaksanaan-Nya (lih. Ef.1:17-19).

Dari sisi ini tampak pengakuan kesetiaan Petrus (ay.68-69) muncul karena memiliki dasar pada hubungan pribadinya dengan Yesus. Iman adalah anugerah. Ia merupakan jawaban terhadap perwahyuan Allah. Tidak ada lagi wrong packaging, kemasan yang salah, karena seperti pada Kej 1:2, terang itu (yang adalah Kristus) selalu menciptakan. Dengan kemasan kasih Allah, tentu saja.


Henricus Witdarmono

Source : hidupkatolik.com

Post a Comment

Previous Post Next Post