Umat Kristen dipanggil untuk melakukan pekerjaan besar mewartakan Injil ke ujung dunia dalam semangat kerendahan hati daripada bersikap imperialis, kata Paus Fransiskus.
“Hari ini kita meminta Tuhan untuk menjadi misionaris dalam Gereja, rasul di Gereja tetapi dalam semangat kemurahan hati dan kerendahan hati,” katanya dalam homilinya pada 25 April dalam Misa untuk para anggota Sekretariat Sinode Uskup di Casa Santa Martha.
Juga hadir pada Misa itu adalah Uskup Agung Nikola Eterovic, Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup, dan polisi Vatikan, lapor Radio Vatikan.
Pewartaan Injil adalah “misi Gereja,” kata Paus Fransiskus.
“Tapi, dia tidak pergi keluar sendiri: dia pergi bersama Yesus … Tuhan akan bekerja dengan semua orang yang mewartakan Injil. Ini adalah kemurahan hati yang harus dimiliki oleh orang Kristen.”
“Seorang Kristen yang pemalu atau penakut”, tambahnya,” ia tidak dapat mengerti: kemurahan hati ini sebagai bagian dari panggilan Kristen.
“Pewartaan Injil, kata Paus itu, membutuhkan” sikap kerendahan hati, pelayanan, amal, kasih persaudaraan. “Pendekatan evangelisasi dengan imperialism”, pewartaan itu tidak akan berjalan.” Bahkan orang Kristen akan melakukan evangelisasi berdasarkan kesaksian mereka sendiri.
Paus Fransiskus menjelaskan ketegangan antara kemurahan hati dan kerendahan hati di mana orang Kristen dipanggil untuk hidup. “Ketika kita pergi keluar dengan sikap murah hati dan rendah hati, kita tidak akan takut melakukan hal-hal besar, dan juga hal-hal kecil.”
Ia mengatakan, “Kegiatan misionaris Kristen” diproses “di sepanjang jalan ini.”
Selama sambutannya, Paus juga membahas ketegangan antara penderitaan dan kemenangan Kristen. “Kemenangan Gereja adalah Kebangkitan Yesus, tapi Salib pertama,” tambahnya.
Source : indonesia.ucanews.com
Post a Comment