Dalam hidup bersama di dunia ini kita selalu memiliki mitra kerja dalam pelbagai kepentingan dan tujuannya. Para mitra ini kita perlukan untuk melancarkan usaha2 dan pelayanan kita di mana saja. Dua pihak selalu berharap bahwa mereka senantiasa setia, tulus, jujur dan penuh pengorbanan untuk melayani dan membantu satu sama lain.
ROH KUDUS adalah pribadi ketiga dalam Tritunggal Maha Kudus. Tugasnya secara ringkas dapat dikatakan sebagai berikut, yaitu sebagai Penolong, Pengajar dan Penghibur.
Sebagai Penolong, Roh Kudus membantu setiap orang dengan memberikan pelbagai karunia Ilahi agar manusia sanggup mengikuti dan mentaati perintah/kehendak Allah.
Sebagai Pengajar, Roh Kudus mengajar manusia untuk mengerti tentang kebenaran2 Ilahi, mengajar manusia untuk mengenal Allah dan mencintai-Nya, juga mengajar manusia agar sanggup membedakan yang baik dari yang jahat.
Sebagai Penghibur, Roh Kudus bekerja mendampingi setiap orang yang berada dalam kesulitan, kesusahan, memberi mereka semangat agar selalu berharap pada Allah dan mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan baik atau buruk.
Dalam ketiga tugas pokok itu nyata bagi kita bahwa Roh Kudus diutus Bapa dan Putera untuk menjadi mitra adikodrati manusia guna membantu manusia dalam segala hal yang baik dan menuntunnya sehingga manusia selalu mengimani Tuhan, berharap pada-Nya dan mencintai-Nya tanpa batas.
Sebentar lagi kita merayakan HARI RAYA KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS KE SURGA. Sebelum kenaikan-Nya Yesus berpesan kepada murid2-Nya agar mereka tetap tinggal di kota Yerusalem sampai mereka dipenuhi kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49). Mereka melakukan hal itu, tinggal di sebuah ruangan atas dan berdoa bersama Bunda Maria. Dalam doa-doanya mereka berharap agar janji itu dipenuhi. Pada hari Pentakosta apa yang mereka harapkan sungguh2 terjadi. Mereka dipenuhi kuasa itu dalam bentuk lidah2 api. Saat itu Roh Kudus dicurahkan, jiwa raga para rasul dipenuhi karunia2-Nya.
Pengalaman ini membawa mereka untuk memasuki hubungan yang lebih dalam dengan Allah, mereka mengenal Yesus lebih dari sekedar orang Nasareth, mereka mengerti hubungan Perjanjian Lama dan Baru. Oleh Roh Kudus hati mereka dikobarkan untuk bersaksi tentang Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Seterusnya dalam tugas pewartaan ke mana2 mereka selalu mendengarkan bimbingan Roh Kudus. Semua cerita tentang Roh Kudus sebagai mitra adikodrati yang istimewa diceritakan dengan sangat bagus dalam Kisah Para Rasul.
Gereja Kristus di dunia berdiri kokoh karena pertolongan dan penyertaan Roh Kudus. Menyadari peran yang istimewa ini para bapa Gereja selalu mengingatkan kita dari masa ke masa, agar mendengarkan Roh Kudus dalam hidup dan karya setiap hari. Konsili Vatikan II diawali dengan seruan Paus Yohanes XXIII: "mari kita membuka jendela kepada hembusan dan bimbingan Roh Kudus". Hasilnya, sungguh2 luar biasa. Keputusan2 Konsili Vatikan II sangat membantu Gereja di abad ini untuk melakukan evangelisasi baru dengan memperhatikan kebutuhan manusia dan membimbingnya ke arah yang benar, bagaimana kita membangun hubungan dengan agama2 lain, liturgi dibaharui, dll.
Guna memperingati 50 tahun usia Konsili Vatikan II, Paus Benediktus mencanangkan tahun iman. Sejauh mana kita membangun iman kristiani seturut pandangan Vatikan II. Paus Fransiskus mengingatkan kita agar kita tidak hanya memperingati usia Vatikan II dengan terus membangun monumen tetapi membangun kerendahan hati, memperhatikan saudara2 yang menderita, meningkatkan perdamaian, menjadi Gereja yang terus menerus menggerakkan dunia kepada kebaikan, sukacita, perdamaian, dll. Hidup ini harus terus bernyala seperti lilin, yang terus menerus mengorbankan dirinya agar tetap bernyala.
Hanya ROH KUDUS yang sanggup menjadikan kita mencapai hal2 baik! Jangan membelenggu Roh Kudus oleh intelektualisme, modernisme, egoisme serta filsafat hidup yang palsu, tetapi biarkan Roh Kudus membimbing kita seperti DIA membimbing para rasul!
Source : FB Laurens Sopang II
Post a Comment