Latest News

Monday, July 8, 2013

Adams Helen Keller, cacat netra, bisu dan tuli telah menjadi berkat bagi zamannya



Adams Helen Keller adalah penyandang cacat ganda, yakni cacat netra, bisu dan tuli. Helen Keller, demikian sapaan akrabnya di tengah kecacatan fisiknya, namun dikenal sebagai pribadi yang sangat berguna bagi Tuhan dan sesama. Dia seorang guru dan Penulis terkenal.

Adams Helen Keller dilahirkan pada tanggal 20 Juni 1880 di Tuscumbia, yakni sebuah kota kecil di Alabama bagian Tenggara Amerika Serikat. Sampai usia satu setengah tahun, (18 bulan) Helen Keller berada dalam keadaan sehat. Tetapi suatu saat menderita sakit keras, sehingga mengakibatkan tidak bisa mendengar dan melihat lagi. Pendengaran dan penglihatannya sama sekali tidak berfungsi seperti sediakala. 

Dalam kondisi seperti ini, banyak orang yang tidak peduli dengannya, sebab pada zaman itu menurut pandangan masyarakat, tidak ada yang dapat diharapkan dari orang seperti dia. Dia seorang yang disingkirkan, karena dianggap tidak berguna. Ternyata, keajaiban Tuhan senantiasa menyertai orang yang mengharapkanNya.

Pada tanggal 2 Maret 1887, Nona Anne Mansfield Sullivan tiba di Tuscumbia, daerah tempat Helen Keller dilahirkan. Kehadiran Nona Sullivan ini, membawa berkat dan catatan baru dalam lembaran sejarah kehidupan Helen Keller.

Nona ini, ternyata bersedia menjadi sukarelawati yang mendidik Helen Keller. Nona Sullivan melihat potensi yang sangat besar di dalam diri Keller. Karena potensi yang sangat besar itulah, maka nona Sullivan sangat bersemangat untuk melakukan sesuatu yang memungkinkan anak didiknya tersebut maju.

Menurut gurunya, ada hal yang menarik di dalam diri Helen Keller yaitu dia seorang pribadi yang tidak pernah pasrah dengan keadaan fisiknya yang cacat. Tidak pernah menyalahkan dan menganggap Tuhan berlaku tidak adil terhadap hidupnya. Dia punya semangat belajar yang sangat tinggi, disertai rasa ingin tahu yang amat dalam.

Sungguh menakjubkan, ternyata Helen Keller sangat cerdas, sehingga nona Sullivan menamainya "individu mungil yang luar biasa atau sering juga disebutnya sebagai keajaiban mental fenomenon intelektual". Dengan sabar, tekun dan bersemangat nona Sullivan mengajar dan mendidik Helen Keller untuk membaca, menulis dan berkomunikasi dengan suatu tanda bahasa. Dia menggunakan "ejaan tangan", atau sekarang dikenal dengan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan Helen Keller.

Mengapakah nona Sullivan melakukan semuanya ini? Apakah yang mendorongnya melakukan tindakan yang mulia itu? Ternyata nona Sullivan juga pernah mengalami cacat netra ketika masih kecil. Tetapi setelah melewati jangka waktu tertentu, nona Sullivan pulih dari cacatnya itu. Ada orang yang berpendapat nona Sullivan melakukan kebaikan itu, sebagai rasa syukurnya kepada Tuhan yang telah menolong dan memulihkan cacat netranya.

Hingga akhir abad XVIII, banyak orang memandang sinis orang-orang yang cacat netra, bisu dan tuli sebagai pribadi yang dipastikan tidak mungkin berprestasi. Banyak orang memandang bahwa orang yang cacat seperti Helen Keller sama dengan orang bebal atau idiot. Benarkah padangan itu? Nona Sullivan membuktikan bahwa tidak sepenuhnya pendapat demikian benar.

Mengapa? Sebab setelah mengajar beberapa Minggu Helen Keller ternyata seorang wanita yang sangat pintar, sangat hebat pengetahuannya dan tidak kalah dengan orang-orang normal yang berada di sekitarnya.

Lalu, setelah sekian lama belajar dengan serius, dia mendaftar di perguruan tinggi dan diterima. Walaupun pada mulanya, banyak orang memandangnya rendah. Namun berkat keseriusan dan keuletannya belajar menyebabkan Helen Keler lulus menjadi Sarjana Bahasa dengan predikat kelulusan "Cum Laude", yang artinya dengan pujian.

Bukankah seorang yang cacat mampu menunjukkan prestasi yang terpuji serta mengalahkan banyak mahasiswa/i lain yang kondisi tubuhnya normal. Prestasi demi prestasi diukirnya. Helen Keller yang buta, bisu dan tuli itu pernah belajar berbicara dengan caranya sendiri dan fakta membuktikan dia berhasil. Tidak hanya itu, dia juga pernah mengambil bagian dalam permainan sandiwara dan film. Dalam dunia pendidikan dia juga diperhitungkan sebagai tokoh yang disegani. 

Mengapa? Sebab Helen Keller pernah menjadi dosen di beberapa Perguruan Tinggi.

Dalam kegiatan kemasyarakatan, Helen Keller juga dikenal sebagai tokoh yang sangat aktif memberi sumbangan pemikiran, aktif memperjuangkan kaum cacat netra. Karya-karyanya di bidang sastra sangat bermutu bahkan telah diterbitkan dalam tiga bahasa, yakni bahasa Inggeris, Perancis dan Jerman. Dia juga menerbitkan Majalah dalam huruf Braille, dan Majalah tersebut diterbitkan dalam ketiga bahasa tadi.

Helen Keller, pernah menduduki jabatan sebagai ketua "The American Foundation for the Blind", yakni sebuah lembaga Amerika yang dikhususkan untuk orang-orang buta. Hal ini, semakin menambah kesibukannya serta menambah beban pelayanan yang ekstra. Banyak orang yang datang kepadanya, baik melalui surat ataupun datang sendiri di rumah/kantornya. Kebanyakan mereka datang untuk memohon bantuannya.

Menurut kesaksian dari banyak orang yang pernah bertemu dengannya, setiap orang yang datang memohon bantuan tidak pernah ditolaknya. Ia sangat mudah jatuh hati memberi pertolongan kepada sesama yang sungguh-sungguh sangat membutuhkan. Jiwa sosialnya sangat besar. Asal saja orang lain bahagia dalam hidupnya, telah menjadi motivator yang kuat sehingga mendorongnya bertindak dan melakukan sesuatu.

Helen Keller sekarang telah menjadi seorang yang terkenal dan kaya, lalu apakah uang yang dia terima dihambur-hamburkan demi kesenangannya? Ternyata tidak! Walaupun melalui tangannya mengalir banyak uang, dia tetap memilih hidup sederhana. Sederhana dalam berbusana, sederhana dalam berbicara, juga sederhana dalam berhias diri dan melayani tamu.

Filsuf yang bernama William James, pernah memberikan komentar tentang Adams Helen Keller, dia berkata :"hal-hal yang tampaknya tidak mungkin yang pernah dikerjakan dan dikatakan Helen Keller bukanlah apa-apa, melainkan suatu kenyataan; dan sesungguhnya Helen Keller adalah anugerah Tuhan dan akan membantah siapapun yang mengatakan bahwa Helen Keller bukan anugerah Tuhan". 

Luar biasa, kemampuan yang Tuhan anugerahkan kepadanya, walaupun cacat tetapi telah membawa berkat bagi sesama demi kemuliaan nama Tuhan.

Penyandang cacat yang telah menguasai lima bahasa ini, telah mampu mengilhami film "The Unconquered (Tak Terkalahkan, 1956), The Miracle Worker (Pekerja Ajaib, 1952, dan Miss Sullivan's the Acclaimed Broadway Play/drama broadway karangan nona Sullivan, 1959.)". Adams Helen Keller juga meninggalkan karya-karya besarnya misalnya: "The Story Of My Life, 1903" (Riwayat Hidupku) dan My Later Life, 1930 (Kehidupanku Selanjutnya).

Adams Helen Keller, cacat netra, bisu dan tuli telah menjadi berkat bagi zamannya, bagaimana dengan kita yang hidup di millennium III ini? Apakah yang Anda persembahkan bagi Tuhan dan sesama?

Source : glorianet.org


No comments:

Post a Comment

Tags