Polisi di Kerala, India, pada Minggu menangkap saudara penginjil terkaya Asia, KP Yohannan, karena diduga mengelola sebuah mata uang yang tidak sah.
KP Punnoose, 62, saudara kandung tertua dari Uskup Agung Yohannan yang diangkat Believer’s Church yang berbasis di Kerala, ditangkap karena memiliki dinar Yugoslavia yang tidak sah, kata polisi.
Seorang juru bicara Believer’s Church, Sijo Panthapallil, mengatakan Yohannan telah menghindarkan diri dari kasus itu, seraya mengatakan bahwa kedua bersaudara itu “tidak memiliki hubungan pribadi” selama 25 tahun terakhir.
“[Punnoose] sebelumnya mencoba menyalahgunakan nama Gereja serta uskup itu dan kami telah memasang sebuah iklan di surat kabar yang menyatakan bahwa Punnoose tidak memiliki hubungan dengan Gereja,” katanya.
Yohannan, yang dijuluki penginjil terkaya di Asia, seperti dilaporkan memiliki aset senilai US$ 175 juta sebagai kepala Believer’s Churchdan Injil untuk Asia.
Punnoose, kepala dewan desa dan pemimpin Partai Kongres lokal yang berkuasa, ditangkap setelah agennya, Vimalraj, 32, ditangkap oleh polisi menyusul perselisihan di sebuah toko di kota Thiruvalla Kerala.
Kedua pria itu mengaku memiliki dinar Yugoslavia, yang sudah tidak beredar sejak Serbia sebagai negara terakhir berhenti menggunakan mata uang tersebut tahun 2003.
Punnoose dan Vimalraj diyakini terlibat dalam penipuan, dengan menukarkan mata uang yang telah mati tersebut dengan rupee India kemudian mereka melarikan diri dengan uang tersebut.
“Kami menyita mata uang Yugoslavia dan mata uang bernilai tinggi dari sekitar 20 negara ketika kami menggerebek rumah Runnoose,” kata Inspektur Polisi Putta Vimaladithya Distrik Pathanamthitta dimana dua orang itu ditangkap.
“Kami tidak tahu apakah mata uang itu asli atau palsu,” tambahnya.
Post a Comment