Fransiskus De Sales Scj
Mengatasi Persoalan Hidup dengan Iman
Apa yang akan terjadi ketikaberbagai persoalan menimpa hidup Anda? Anda takut dan lari daripersoalan-persoalan itu? Atau Anda berani menghadapi persoalan-persoalan itubersama Tuhan?
Seorang bapak sangat senangbahwa putra sulung bisa masuk ke sebuah sekolah yang elit di kota. Anaknyalolos test penerimaan siswa baru, meski ia mengikuti test susulan. Ia bangga,anaknya mampu bersaing dengan anak-anak lain yang lebih pandai. Padahal anaknyasekolah di SMP di desanya yang kurang begitu bermutu.
Ia berkata, “Sekolah anak sayakurang bermutu itu tidak penting. Yang penting anak saya diterima dan dapatbelajar di sekolah yang baik.”
Ia pun menyiapkan segala sesuatu untukanaknya. Ia mencarikan kost untuk anaknya selama sekolah di kota. Ia mencarikanlemari, meja dan kursi belajar untuk anaknya. Ia tidak ingin anaknya mengalamikekurangan untuk meraih cita-citanya.
Kepada anaknya, ia berkata,“Saya tidak ingin kamu gagal. Perlengkapan-perlengkapan sudah ada. Tinggal kamusaja yang mesti gunakan kesempatan ini sungguh-sungguh untuk berhasil dalam hidupmu.”
Hari-hari berganti. Minggupertama berlalu. Demikian pula minggu kedua dan ketiga. Namun memasuki haripertama dalam minggu keempat, anak itu mulai mengeluh. Ia merasa pelajaran-pelajaranmulai sulit. Kerikil-kerikil tajam mulai menghambat perjalanan studinya. Padapertengahan minggu, ia merasa bodoh sendirian di kelasnya.
Ia pun menelephone ayahnya. Iaberkata, “Maaf, ayah. Tampaknya saya tidak bisa meneruskan sekolah di tempatini. Pelajaran-pelajarannya terlalu berat bagi saya. Teman-teman saya begitucepat menangkap pelajaran-pelajaran. Saya merasa sangat sulit.”
Ayahnya sangat sedih mendengarkata-kata anaknya. Ia memutuskan untuk memindahkan anaknya ke sekolah yang adadi desanya. Ia berkata, “Seharusnya kamu tetap belajar di sekolah ini. Ini kemauanmu.Kamu hanya memindahkan masalah, tetapi tidak menyelesaikannya.”
Sahabat, hidup tidakselamanya mulus. Ada juga rintangan-rintangan yang menghadang kehidupanmanusia. Ketika manusia berani menghadapi rintangan-rintangan itu, ia mampumeraih sukses dalam hidupnya. Ia tidak perlu cemas akan kesulitan-kesulitanyang ada. Tetapi kalau ia menghindarinya, ia hanya membawa kesulitan-kesulitandalam hidupnya. Kesulitan-kesulitan tidak diselesaikan, tetapi hanyadipindahkan saja.
Kisah tadi memberi kita contohbahwa kesulitan hidup selalu ada dalam perjalanan hidup manusia. Anak itubegitu cepat mengambil keputusan untuk menghindari masalah. Masalahnya tidakdiselesaikan sampai tuntas. Masalahnya tetap ia bawa ke tempat yang lain. Orangseperti biasanya hanya melarikan diri dari masalah. Orang seperti ini tidakberani menyelesaikan masalah hidupnya.
Dr Michael Griffiths, dalambukunya berjudul Ambillah Aku Melayani Engkau, berkata, “Kita punya satuhidup untuk ditempuh. Mungkin sudah kita lalui seperempat, sepertiga, setengah,bahkan mungkin lebih dari itu. Apa yang sudah kita lalui itu sudah lampau dantakkan kembali lagi. Tetapi bagaimana dengan yang masih sisa? Apakah yang akankita lakukan dengan itu?”
Pernyataan ini mau mengajakmanusia untuk menjalani hidup ini dengan perhitungan. Ada banyak tantangan danrintangan, tetapi manusia mesti berani menghadapinya dengan penuh iman. Manusiamesti berani mengundang Tuhan untuk hadir dalam hidupnya. Dengan demikian,manusia tidak galau dalam perjalanan hidupnya.
Mari kita menata hidup kitadengan penuh iman, agar kita mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kita.Tuhan memberkati. **
Post a Comment