"TUHAN TIDAK MENGHUKUMKU"
"Minyak wangi di tubuh menebarkan keharuman,
tapi jiwa yang terampuni mendatangkan keselamatan;
Kuharumkan kaki-Mu, Tuhan dengan minyak berhargaku
agar Kauselamatkan jiwaku dengan minyak Surgawi-Mu."
Kesadaran akan dosa-dosa mengayunkan langkahku mendekati-Nya di rumah Simon. Semua mata memandang menghina dan mencibirku sebagai wanita pendosa, tapi niat hatiku telah mematikan rasa maluku, sehingga aku terus melangkah mendekati-Nya.
Sampailah aku di hadirat-Nya.
Kekudusan-Nya semakin menarikku untuk bersimpu di kaki-Nya. Mata tak sanggup memandang, tangan enggan untuk berjabat, tapi kusadari bahwa ada getaran cinta yang menyapa lembut di kedalam jiwaku; "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat.... Aku akan memberikan kelegaan kepadamu."
Kukeluarkan minyak berhargaku dari dari tas kecil yang kubawa, kutuangkan tetes demi setetes bercampur air mata penyesalanku atas dosa-dosaku yang banyak itu di telapak kaki-Nya. Kukeringkan basah itu dengan rambutku yang panjang terurai sementara jiwaku hanyut dalam sesal dan tobat.
Tiba-tiba jiwaku mengajakku lembut, dengarkanlah kata-kata-Nya. Kusendengkan telingaku ketika ada suara berwibawa berkata lembut penuh cinta; "Putri-Ku, DOSAMU TELAH DIAMPUNI!"
Rasa sedih bercampur haru, luapan gembira jiwa tak mampu membendung lagi air mata kebahagiaan yang membuat jiwaku berseru; TERIMA KASIH TUHAN...TUHAN-KU TIDAK MENGHUKUMKU!
Kawan...
Anda pun akan mendengar kata-kata yang sama bila saja engkau mau pergi ke kamar pengakuan dan mengakui dosa-dosamu di hadapan para imam-Nya. Scott Hahn menguatkanmu; "Ketika Gereja (para imam) mengampunimu, maka Yesus sendirilah yang mengampunimu." Itulah mengapa Ia menghendaki adanya sakramen Tobat di dalam Gereja-Nya, di dalam Gereja Katolik yang didirikan-Nya di atas batu karang Petrus, pemimpin para Rasul-Nya.
Karena itu, ingatlah akan kata-kata Paus Fransiskus selalu:
Allah tak pernah lelah mengampuni kita, tapi kita sendirilah yang sering merasa bosan dan lelah memohon ampun dari-Nya.
Kutambahkan; "Pengampunan Allah tiada batasnya, tapi waktu hidupmu dan hidupku ada batas akhirnya. Jika engkau sadar akan kebenaran ini, maka tidak mungkin engkau menunda untuk menerima pengampunan-Nya setiap saat. Pergilah....Tuhanmu sedang menantimu, kawan!
Selamat beraktivitas para sahabat.....Tuhan memberkatimu.
Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
Source : Fans Of Iman Katolik
Post a Comment