Para uskup gunakan media sosial menentang UU Kesehatan dan Reproduksi
Konferensi Waligereja Filipina telah memulai kampanye melalui media sosial di laga terakhir mereka melawan pengesahan UU Kesehatan dan Reproduksi (Reproduction and Health – RH), yang akan menyediakan dana untuk kontrasepsi dan pendidikan seks.
Para uskup mengirimkan serangkaian pesan teks kepada umat Katolik, mulai Senin, seraya mendesak mereka berdoa setiap hari hingga tanggal 8 April agar Mahkamah Agung membatalkan UU itu.
Para uskup juga mem-posting teks Doa Wajib untuk Perlindungan Keluarga dan Kehidupan Manusia di Facebook dalam rangka mendorong umat untuk berdoa agar UU tidak diterapkan di negara itu, kata Pastor Melvin Castro, sekretaris eksekutif Komisi Keluarga dan Kehidupan Konferensi Waligereja Filipina.
Terkait doa tersebut, hingga 26 Maret pihaknya telah mengumpulkan sekitar 26.000 ‘likes‘ dan sekitar 7.000 ‘share‘ di Facebook, menyatakan: “Kami berdoa bagi hakim Mahkamah Agung Filipina, agar mereka menyatakan UU RH itu sebagai inkonstitusional.”
Pelaksanaan UU itu, yang telah disahkan pada Desember 2012, dihentikan setelah pihak oposisi mengajukan banding ke pengadilan.
Namun, para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa penundaan penerapan UU tersebut dapat meningkatkan kasus HIV dan AIDS.
Filipina memiliki tingkat kehamilan remaja tertinggi di Asia Tenggara. Setiap tahun sekitar 5.300 ibu meninggal akibat melahirkan, demikian angka pemerintah.
Sumber: UCA News
إرسال تعليق