Presiden Obama terinspirasi dan kagum dengan Paus Fransiskus
Presiden AS Barack Obama, Kamis (27/3), mengadakan pertemuan pertama yang bersejarah dengan Paus Fransiskus untuk membahas agenda bersama menentang ketidaksetaraan global meskipun ada perbedaan keduanya terkait isu-isu seperti aborsi, homoseksual, dan kontrasepsi.
Presiden Obama mengatakan kepada Paus Fransiskus bahwa dia adalah seorang “pengagum berat” Paus itu pada awal pembicaraan mereka di Vatikan.
Presiden Obama didampingi oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan delegasi itu diarahkan oleh Garda Swiss melalui Istana Apostolik menuju tempat Paus Fransiskus.
Dalam sebuah wawancara dengan harian Corriere della Sera, Presiden AS keturunan Afrika-Amerika pertama itu berbicara kepada Paus pertama dari Amerika Latin itu sebagai “inspirasi”.
“Bapa Suci telah menjadi inspirasi bagi orang di seluruh dunia, termasuk saya,” kata Presiden Obama, namun ia menambahkan: “Ini tidak berarti kami sepakat pada setiap masalah”.
Pertemuan di Vatikan itu merupakan bagian dari tur Presiden Obama selama enam hari di Eropa yang didominasi krisis Crimea, dan tidak diragukan lagi Presiden Obama ingin popularitas Paus Fransiskus akan menular padanya.
Presiden Obama juga akan menemui Perdana Menteri Italia Matteo Renzi dan Presiden Giorgio Napolitano selama kunjungannya ke kota tersebut, serta mengikuti tur dengan pemandu pribadi ke Colosseum.
Menurut Gedung Putih, Presiden Obama berharap untuk berbicara dengan Paus tentang “komitmen bersama untuk memerangi meningkatnya ketidaksetaraan”, serta proses perdamaian di Timur Tengah, lingkungan dan imigrasi juga diharapkan dibicarakan.
Presiden Obama, yang rating kepopulerannya terus menurun, akan tertarik untuk mengulang pembatalan mengenai ketimpangan pendapatan, yang telah digambarkan sebagai “tantangan menentukan.”
Awal bulan ini, ia menggunakan National Prayer Breakfast di Washington untuk menyatakan bahwa seruannya untuk menaikkan pajak pada orang kaya dan pembatasan pada pelanggaran yang dilakukan oleh bank-bank besar memiliki landasan moral dan agama yang kuat. Ini untuk menggesek Partai Republik di tahun pemilu.
Ketaatan beragama yang saleh harus membimbing motif politik dan mengarah pada kebijakan yang membantu orang sakit dan yang membutuhkan, katanya, seraya menggemakan seruan Paus Fransiskus untuk lebih sungguh-sungguh melakukan sesuatu untuk masyarakat miskin dan kurang beruntung.
Presiden Obama mengatakan ia “sangat terkesan” dengan pendekatan inklusif Paus Fransiskus setelah ia menyerukan Gereja untuk berhenti terobsesi memperdebatkan ajaran tentang aborsi, homoseksual dan kontrasepsi.
Namun, para ahli Vatikan mengatakan hubungan ini tidak nyaman seperti dulu di antara Paus Yohanes Paulus II dan Ronald Reagan, dan Paus Fransiskus tidak mungkin menahan diri terkait kebijakan dalam dan luar negeri Presiden Obama.
Paus berbicara keras menentang intervensi militer yang diusulkan oleh AS di Suriah tahun lalu, mengorganisir doa di Vatikan yang menarik puluhan ribu orang.
Konferensi Waligereja AS telah berulang kali menantang Obama terkait Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act), dengan alasan bahwa skema perawatan kesehatan itu melanggar kebebasan beragama dengan mewajibkan korporasi berorientasi profit untuk menyediakan asuransi untuk kontrasepsi.
Kata-kata dukungan dari Paus Fransiskus pasti akan meningkatkan kasusnya, sebuah survei yang diterbitkan oleh Saint-Leo University menyimpulkan bahwa Paus Fransiskus populer di antara 85 persen Katolik AS dan 63 persen orang AS.
Sumber: UCA News/AFP
إرسال تعليق